NOVA.id - Kasus bullying di kalangan pelajar SMP sedang marak akhir-akhir ini.
Belum reda pembahasan mengenai kasus bully yang berujung amputasi jari seorang siswa hingga tewasnya seorang siswa di Sumatera Utara, kini muncul video baru tindakan penganiayaan seorang siswi SMP di Purworejo.
Dalam video yang beredar di Twitter tersebut, nampak ia diserang oleh beberapa orang siswa laki-laki yang sekelas dengan sang korbana.
Video tersebut diunggah oleh akun Twitter @black__valley1 dengan caption yang meminta agar video tersebut dapat diviralkan supaya siswa yang melakukan penganiayaan tersebut mendapat hukuman.
Pemilik akun tersebut kemudian menambahkan bahwa dugaan sementara, korban adalah siswi disabilitas.
Nampak bahwa video tersebut direkam oleh salah satu siswa yang merupakan rekan siswa yang melakukan tindak bullying.
Baca Juga: Lebih dari Setahun Bercerai, Gisella Anastasia Ungkap Garding Marten Kadang Menginap di Rumahnya
Cuitan tersebut mengundang reaksi negatif pengguna Twitter yang beramai-ramai mengecam perilaku siswa-siswa SMP tersebut.
Bahkan ada beberapa akun, termasuk sang pengunggah video, yang men-tag akun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ada pula yang berbagi cerita mengenai keluarga mereka yang mengalami tindak bullying juga.
Salah satu akun juga membagikan video bullying untuk juga diviralkan supaya pelaku mendapat hukuman yang pantas.
Netizen Twitter berharap kasus ini tidak diselesaikan secara baik-baik karena dampak terhadap korban yang tentu sangat berat dan jangka panjang terutama secara emosional.
Ramainya utas tersebut mendapat perhatian dari Ganjar Pranowo yang kemudian menanyakan kejelasan kasus tersebut.
Melansir dari Tribun, nampaknya ketiga pelaku perundungan tersebut sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
Beredar foto ketiganya tertunduk lesu mengenakan seragam sekolah ketika dimintai keterangan.
Namun, pihak kepolisian menyebut bahwa kasus ini masih dalam proses pendalaman.
Baca Juga: Tak Minta Izin Orangtua, Dua Remaja Ini Nekat Ketemu Dilan-Milea
Ganjar Pranowo pun mengaku telah menghubungi Kepala Sekolah untuk meminta detail kejadian tersebut.
Dirinya mengusulkan agar ketiga siswa tersebut diberikan konseling bersama dengan kedua orangtuanya masing-masing.(*)