Penggunaan Masker Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Virus Corona! Kok Bisa? Ini Penjelasan Para Ahli

By Hinggar, Selasa, 3 Maret 2020 | 08:10 WIB
Penggunaan Masker Bisa Tingkatkan Risiko Terkena Virus Corona! Kok Bisa? Ini Penjelasan Para Ahli (shuttershock)

NOVA.id - Senin (02/03) diumumkan bahwa ada 2 orang warga Negara Indonesia yang terjangkit virus corona.

Mereka mengalami penyakit tersebut setelah melakukan interaksi langsung dengan warga negara Jepang yang berkunjung ke Indonesia.

Banyak orang kemudian berbondong-bondong membeli masker untuk mencegah terinfeksi penyakit ini.

Baca Juga: Belanja Online Jadi Alternatif Lain untuk Cegah Penularan Virus Corona

Namun seorang ahli menyebutkan hal ini tak efektif mencegah penularan virus Covid-19.

Spesialis pencegahan infeksi sekaligus profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Iowa University, Eli Perencevich, memberikan penjelasannya.

Dilansir Forbes.com, Perencevich menerangkan, seseorang tidak perlu memakai masker.

Baca Juga: Panduan Persiapan Rumah dan Keluarga Menghadapi Wabah Corona

Bahkan, jika ada kasus virus Corona di sekitarnya, seseorang tetap tak perlu menggunakan masker.

"Anda tidak perlu memakai masker bedah, masker N95, masker respirator, atau apa pun untuk melindungi diri Anda dari virus Corona. Anda bukan hanya tidak membutuhkannya, tetapi juga tidak boleh memakainya," ujar Perencevich.

Perencevich menegaskan, orang sehat tidak perlu memakai masker.

Baca Juga: Dua WNI Positif Corona, Menkes Terawan Jelaskan Prosedur Penanganannya

Tidak ada bukti bahwa orang sehat yang memakai masker benar-benar terlindung dari virus Corona.

Sebaliknya, penggunaan masker justru dapat meningkatkan risiko terinfeksi COVID-19 dalam kondisi tertentu.

"Mereka memakainya secara salah, dan itu dapat meningkatkan risiko infeksi karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," terangnya.

Baca Juga: BREAKING NEWS: WNI Perempuan 64 Tahun dan Anaknya Positif Terjangkit Corona

Pakailah Masker Hanya Jika Anda Sakit

Virus Corona ditularkan melalui tetesan, bukan udara.

Itu berarti, masker bedah standar yang biasa digunakan tidak akan membantu.

Baca Juga: Khawatir 2 Staff Positif Corona, Agensi Rilis Pernyataan Resmi Bahwa Chungha Negatif Corona, Tetap Batal Tampil di Jakarta

Masker dirancang untuk menjaga agar tetesan atau percikan tetap masuk, bukan untuk mencegahnya.

Selain itu, adanya masker dimaksudkan agar pemakainya, yakni orang yang sakit, tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.

"Satu waktu di mana Anda membutuhkan masker adalah jika Anda sakit dan harus keluar dari rumah," kata Perencevich.

Baca Juga: Viral Pesan Berantai Sebut 6 Kota di Indonesia Masuk Zona Kuning Virus Corona, Kemenkes Keluarkan Pernyataan Resminya

Profesor tersebut mengungkapkan, masker hanya efisien digunakan jika seseorang terserang flu atau merasa dirinya terjangkit COVID-19.

Jika kondisi itu terjadi, saat itulah seseorang perlu mengenakan masker untuk mencegah orang lain tertular.

Ketika di rumah, orang yang sakit juga perlu memakai masker untuk tidak menulari anggota keluarga.

Baca Juga: Tersebar Isu Pemerintah Indonesia Tutupi Soal Kasus Virus Corona, Jubir Presiden RI Angkat Suara

Dalam kasus lain, penggunaan masker diperlukan jika seseorang merawat orang lain yang terserang virus Corona dalam jarak dekat.

Perencevich menegaskan, baik perawat maupun pasien harus menggunakan masker.

Cara terbaik untuk melindungi diri dari virus Corona adalah mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.

Baca Juga: RSPI Buat Tim Khusus untuk Tangani 3 Pasien yang Diduga Terkena Virus Corona

Profesor biofisika di Universitas Johns Hopkins, Karen Fleming, menerangkan alasannya melalui cuitan Twitter.

"Virus Corona adalah virus yang 'diselimuti'. Itu berarti, virus memiliki lapiran membran lipid luar," tulisnya.

"Mencuci tangan dengan sabun dan air mampu 'melarutkan' lapisan lemak berminyak ini dan membunuh virusnya," lanjut Fleming.

Baca Juga: Virus Corona Makin Meluas, Vaksin Siap Diuji Coba ke Manusia Pada April 2020

Senada dengan itu, Perencevich juga menyarankan hal sama.

"Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah makan, dan cobalah melatih diri untuk tidak menyentuh wajah, terutama mulut dan hidung," ucapnya.

Selain itu, Perencevich menyarankan agar selalu membawa hand sanitizer, jika tidak ada sabun dan air, setelah menyentuh wajah atau permukaan lain yang mengandung kuman.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Stop Umrah Sementara untuk Cegah Virus Corona, Sahrul Gunawan Terancam Rugi Miliaran Rupiah

 

 

"Hanya karena itu virus yang (menyerang) pernapasan, bukan berarti virus itu masuk ke tubuh Anda melalui pernapasan," kata Perencevich.

Ia memaparkan, virus bisa masuk ketika tangan yang terkontaminasi menyentuh mulut atau wajah.

"Jadi, cuci tangan Anda, dan jangan menyentuh mulut atau wajah tanpa mencuci tangan terlebih dahulu," imbuhnya.

Baca Juga: Virus Corona Meluas, Penerbangan ke Arab Saudi Dihentikan Sementara

Sebagai tambahan, Anda juga dapat melindungi diri dengan menghindari seseorang yang batuk, bersin, atau terlihat sakit.

Menghindarlah setidaknya berjarak tiga kaki, karena sejauh itulah sebagian besar percikan akan pergi. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunkesehatan dengan judul Ahli Sebut Penggunaan Masker Justru Bisa Tingkatkan Risiko Kena Virus Corona, Ini Pencegahan Terbaik