Jakarta Langganan Banjir Setiap Tahun, Benarkah karena Namanya?

By Tentry Yudvi Dian Utami, Selasa, 3 Maret 2020 | 08:00 WIB
Jakarta Banjir karena Ini ()

NOVA.id- Dalam waktu kurang dari 2 bulan sejak awal Januari dan akhir Februari 2020 hampir sebagian besar wilayah DKI Jakarta dilanda banjir besar.

BPBD Jakarta menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan luapan beberapa sungai yaitu Ciliwung, Item, Semongol, dan Sunter.

Dilihat dari sisi kesadaran masyarakat Jakarta untuk membuang sampah pada tempatnya, ternyata masih minim.

Baca Juga: Gempa Besar yang Berpotensi Tsunami akan Hantam Sukabumi, BMKG Berikan Penjelasannya

Mereka berdalih mengandalkan tim orange dalam urusan menjaga kebersihan.

Padahal kebersihan lingkungan kita merupakan tanggung jawab bersama.

Berkaitan dengan sejarah nama, Jakarta sudah 13 kali berganti nama.

Baca Juga: Viral Pesan Berantai Sebut 6 Kota di Indonesia Masuk Zona Kuning Virus Corona, Kemenkes Keluarkan Pernyataan Resminya

Yang sering kita kenal adalah Sunda Kelapa dan Jayakarta.

Sebenarnya masih ada beberapa nama Jakarta lainnya seperti Stad Batavia, Gemeente Batavia, Jakarta Toko Betsu Shi, Pemerintah Nasional Kota Jakarta.

Ni Kadek Hellen Kristy Winatasari, S.Pd, M.Ed, seorang Transpersonal & Konsultan Nama menganalisa nama Jakarta.

Baca Juga: Sudah Berkeringat Sejak di Podium, Wakil Menteri Kesehatan Iran Dinyatakan Positif Corona

"Nama Jakarta memancarkan vibrasi yang tidak stabil dan tidak harmonis. Tingkat stres sangat tinggi terlihat pada beragamnya permasalahan, rintangan, kekacauan, kegelisahan yang berujung pada frustrasi," ungkap Heleni, panggilan akrab sang Transpersonal Nama ini.

Heleni menjelaskan bahwa nama tersebut membentuk berbagai hambatan besar yang dapat berakibat negatif, kegagalan dalam pengelolaan, baik dalam hal manajemen kota maupun keuangan.

"Nama Jakarta juga menunjukkan kurang mampu mengatasi hambatan & permasalahan, juga kurangnya ketahanan dalam mengatasi berbagai hal negatif," tutup Heleni.(*)