Beberapa Pemerintah Daerah Serukan Karantina Kota, Sebenarnya Seberapa Efektif Karantina untuk Mencegah Penularan Virus Corona?

By Ratih, Minggu, 15 Maret 2020 | 21:30 WIB
Ilustrasi karantina (TIME)

NOVA.id - Meningkatnya angka kasus infeksi Corona di Indonesia membuat khawatir banyak pihak.

Beberapa pemerintah daerah pun memutuskan untuk mengkarantina wilayah mereka masing-masing hingga 2 minggu lamanya.

Namun, sebenarnya seberapa efektif kah karantina ini untuk mencegah penularan virus Corona?

Baca Juga: Virus Corona Jadi Pandemi Global, Wirang Birawa Terawang akan Ada Sosok Perempuan dari Timur yang akan Segera Temukan Vaksin: Namanya Ada Huruf A dan I

Melansir dari Live Science, salah satu tujuan karantina dan social-distancing (menjauhi aktivitas sosial) adalah untuk mengontrol jumlah kasus yang ditangani layanan kesehatan.

Ini dilakukan untuk menghindari tumpukan pasien yang melebihi kapasitas tenaga kesehatan.

Ahli-ahli kesehatan menyebut upaya ini sebagai 'flattening the curve' atau 'meluruskan kurva.'

Baca Juga: Buat Senjata Biologis Bernama Wuhan-400, Buku Ini Disebut-sebut Sudah Ramalkan Wabah Virus Corona Sejak Tahun 1981

Selain untuk menghindari kerja berlebih tenaga kesehatan, karantina juga dianggap dapat mengurangi resiko penularan virus Corona.

Namun, Live Science menganggap bahwa karantina sebenarnya bukanlah solusi terbaik untuk meredakan virus.

Hal ini berdasarkan sejarah pada saat wabah SARS dan Ebola beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Positif Terjangkit Virus Corona, Mensesneg Ungkap Kondisi Terkini: Pak Menhub Semakin Baik

Salah satu alasannya adalah karena sulitnya dilakukan karantina yang efektif pada skala penduduk yang besar.

Melansir dari The New York Times, karantina yang dilakukan di Wuhan beberapa waktu lalu sebenarnya dinilai tidak efektif untuk menahan infeksi virus.

"Kita tidak bisa mengurung kuman. Infeksi baru pasti akan tersebar," jelas Lawrence O. Gostin, seorang profesor di Universitas Georgetown seperti dikutip The New York Times.

Baca Juga: Tak Perlu Takut Corona, Irresistible Bazaar Sudah Antisipasi dengan Pemeriksaan Kesehatan Ini

Apalagi, sebelum diberlakukannya karantina di Wuhan, lebih dari 5 juta orang telah meninggalkan kota itu.

Masalah jaminan kebutuhan pokok juga menjadi satu hal lain yang harus diperhatikan pemerintah ketika melakukan karantina penduduknya.

Kendati demikian, setelah 2 bulan karantina kota Wuhan, angka infeksi virus Corona nyatanya menurun.

Baca Juga: Lebih Mengerikan dari Virus Corona, DBD Telan 104 Korban Meninggal Dunia

Bahkan, salah satu rumah sakit darurat di sana juga telah ditutup karena minimnya pasien.

Di Indonesia sendiri, jumlah kasus positif Corona belum sebanyak di Wuhan, namun sudah dilakukan karantina di beberapa kota.

Semoga langkah ini menjadi solusi tepat untuk menekan angka persebaran virus Corona ya, Sahabat NOVA.

Baca Juga: Viral Muazin Menangis Saat Kumandangkan Azan dengan Lafaz yang Berbeda demi Putus Persebaran Virus Corona

Ingat untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri.(*)