Ini artinya, risiko untuk tertular jauh lebih besar karena hanya dengan berada di satu ruangan yang sama dengan orang terinfeksi, kita bisa saja tertular virus.
Perubahan metode penyebaran virus ini menurut dr. Fariz karena banyak orang yang tidak mau mematuhi imbauan social distancing.
"Terutama mereka yang berusia 20, 30 an, yang imunnya masih kuat. Mereka nggak tahu saja kalau sudah terkena Corona karena nggak menunjukkan gejala," tutur dokter Fariz dalam acara Sarinya Berita, Selasa (17/03).
Benar saja, penularan virus kini memang sudah airborne terbukti dari banyaknya tenaga medis yang tertular.
Padahal, mereka sudah mengenakan pakaian khusus sesuai prosedur.
"Kalau bukan airborne, harusnya tidak ada tenaga kesehatan yang terkena. Makanya airborne itu dilawannya dengan masker N95 atau respirator," imbuhnya.