NOVA.id - Wabah virus corona telah menjangkiti 141 negara di dunia.
Melansir dari data Johns Hopkins University, tercatat kasus virus corona mencapai 156.112.
Adapun jumlah kematian sebanyak 5.829, sedangkan jumlah yang dinyatakan pulih atau sembuh sebanyak 73.955.
Sedangkan di Indonesia sendiri, 309 orang positif COVID-19, 15 dinyatakan sembuh, dan 25 orang meninggal dunia.
Virus corona tak cuma menyerang kesehatan, tetapi juga menyerang sektor perekonomian.
Bahkan, harta kekayaan bos Djarum, Budi Hartono menguap hingga Rp71 Triliun.
Baca Juga: Tinggalkan Harta dan Kemewahan Hidup, Cucu Bos Djarum Ini Justru Lebih Memilih Melayani Umat
Disinyalir, "hilang"nya harta kekayaan Budi Hartono akibat dari menurunnya bursa saham karena virus corona.
Dilansir dari Kompas.com, Bloomberg menampilkan Indeks Bloomberg Billionaires yang merupakan peringkat harian orang terkaya di dunia.
Salah satunya kekayaan para taipan asal Indonesia.
Dalam situs Bloomberg itu dituliskan rincian tentang perhitungan yang disediakan dalam analisis kekayaan bersih di halaman profil masing-masing miliarder.
Angka-angka tersebut diperbarui pada akhir setiap hari perdagangan di New York.
Menurut data Bloombers pada hari Selasa (17/3/2020), kekayaan Budi Hartono pemilik Grup Djarum turun drastis.
Hartanya Lenyap hingga 4,7 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 71,3 triliun (kurs Rp 15.174 per dollar AS).
Kekayaan bos Djarum tersebut menjadi tinggal 12,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 188,1 triliun.
Data berkurangnya kekayaan Budi adalah data secara year to date atau sejak awal tahun 2020 hingga hari ini menurut pantauan Bloomberg Billionaires Index.
Pada 9 Maret 2020 kekayaan Budi Hartono masih mencapai 15,3 miliar dollar AS atau setara kira-kira Rp 232,1 triliun.
Sementara Prajogo Pangestu yang sempat tertera dalam daftar konglomerat di dunia menurut versi Bloomberg kini sudah tidak ada lagi di dalam daftar tersebut.
Demikian pula dengan Michael Hartono, Tan Siok Tjien Pendiri Gudang Garam, dan Prakash Lohia pemilik Indorama.
(*)