Dari 206 pasien yang tewas akibat Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya bergolongan dari A sebanyak 63% dan 52 lainnya bergolongan darah O. Pola itu tidak berubah di berbagai kelompok usia dan jenis kelamin.
Sebuah studi pendahuluan di China menyebutkan, orang dengan golongan darah tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.
Sementara, orang dengan golongan darah A dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 ini.
Di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, juga mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.
Meski penelitian itu masih tahap awal dan diperlukan riset yang lebih mendalam lagi, para ilmuwan mengatakan bahwa pemerintah serta rumah sakit sebaiknya mulai memperhatikan golongan darah pasien saat merawat pengidap Covid-19.
"Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah A-B-O pada pasien dan tenaga medis untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang," ujar Wang Xinghuan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan yang memimpin penelitian.
Baca Juga: Andrea Dian Positif Terinfeksi Covid-19, Ungkap Awalnya Didiagnosis Demam Berdarah