NOVA.id - Setelah Tiongkok, Italia kini disebut sebagai negara kedua dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak.
Peningkatan kasus yang cukup cepat membuat Italia memutuskan melakukan lockdown negaranya, setelah 22 Februari 2020 lalu covid-19 mulai menyebar di salah satu negara maju di Eropa tersebut.
Asmara Abigail jadi saksi bagaimana kehebohan terjadi di Italia akibat virus corona.
Baca Juga: Peduli Kesehatan Gigi dan Mulut, Pepsodent Ajak Masyarakat Sikat Gigi di Malam Hari
Secara kebetulan, perempuan yang dikenal sebagai bintang film, model, dan penari tersebut sedang berada di sana.
Asmara bisa melihat langsung bagaimana pemerintah dan masyarakat Italia bergerak melawan virus corona.
“Italia itu (punya) sistem kesehatan sanitasi terbaik di Eropa, dan salah satu yang terbaik di dunia. Itali saja sudah hancur lebur, amburadul," ungkap Asmara kepada NOVA melalui sambungan telepon baru-baru ini.
"Dokter, suster udah collapse semua. Tempat tidur udah enggak cukup untuk menampung yang sakit (virus) corona,” sambungnya.
Bagaimana tidak, selain pasien virus corona, dokter juga masih harus mengurus pasien dengan penyakit lainnya.
"Belum lagi yang kanker, yang mau melahirkan, yang kecelakaan tangannya patah, jadi bingung," tuturnya.
Ia juga tak sekedar menyaksikan kehebohan yang terjadi, Asmara pun ikut “terisolasi” di Italia.
Ya, perempuan bernama lengkap Asmara Abigail Sumiskum ini memutuskan berdiam diri di rumah keluarganya di Italia.
Padahal awalnya, pemain film Mangkujiwo ini datang ke Milan untuk menghadiri acara Milan Fashion Week, dan menuntaskan beberapa pekerjaan lainnya di Eropa.
“Terus, ada dua film aku yang diputar di Eropa. Satu di Amsterdam awal Maret, dan satu di Paris akhir Maret. Jadi aku sampai Milan 19 Februari, rencananya pulang ke Jakarta 25 Maret."
"Tapi semuanya ditunda akibat coronavirus ini,” kata pemeran Darminah dalam film Pengabdi Setan (2017) ini serius.
Namun sayang, pasca virus corona outbreak di sana, Asmara tak bisa langsung kembali ke Indonesia dan terpaksa menetap di sana.
Beruntung ada keluarga dan rumah yang bisa ia tinggali di sana.
Tak hanya itu, Asmara mengaku sempat was-was juga dengan keadaan di sana, apalagi cuaca di Italia tidak menentu, hingga membuatnya pusing dan pilek.
Beruntung dia enggak demam atau sesak napas sekalipun. “Hotline rumah sakit juga enggak boleh kita telepon kalau misalkan kita belum kritis, elum ada panas atau apa. Supaya orang lain yang lebih kritis didahulukan," tukasnya. (*)