NOVA.id - Mewabahnya virus corona di dunia, membuat beberapa negara menerapkan kebijakan lockdown atau karantina wilayah dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Namun, kebijakan lockdown tidak akan dilakukan oleh pemerintahan Indonesia.
Dibanding melakukan lockdown negara, pemerintahan lebih memilih kebijakan untuk melakukan rapid test.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengungkapkan alasan melarang pemerintah daerah mengambil kebijakan lockdown.
Jokowi menyampaikan hal tersebut saat rapat dengan gubernur seluruh Indonesia lewat video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/03).
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi mengatatakan bahwa ia sering mendapat pertanyaan mengapa tidak melakan lockown seperti negara lainnya.
Menanggapi hal itu, Jokowi menegaskan bahwa setiap negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki budaya yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita tidak memilih jalan itu (lockdown)," kata Jokowi.
Jokowi juga mengatakan bahwa ia sudah mempelajari hal ini matang-matang dengan melakukan analisis terhadap kebijakan semua negara yang terjangkit virus corona.
Setiap harinya, Jokowi menerima laporan terkait kebijakan setiap negara dalam menghadapi Covid-19 dari Kemenlu.
"Sehingga negara kita yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu yang paling penting. Kalau itu yang bisa kita lakukan saya yakin bahwa kita bisa mencegah penyebaran covid 19 ini," ujar Jokowi.
Oleh karenanya, Jokowi juga meminta pemerintah daerah untuk mengawal kebijakan physical distancing.
Jokowi meminta pemda untuk memastikan kesehatan masyarakat menjadi yang utama, namun sekaligus memastikan ekonomi tetap terjaga.
Diketahui, sejumlah negara telah melakukan kebijakan lockdown, antara lain Italia, Spanyol, Perancis, Irlandia, juga Malaysia.
Inggris menjadi negara terbaru yang melakukan kebijakan lockdown, yang berlaku sejak Senin (23/03) malam.
Berdasarkan data dari Worldometers, hingga Rabu (25/02), sudah ada lebih dari 420 ribu orang yang positif Covid-19 di dunia.
Baca Juga: Mandi Air Panas Bisa Bunuh Virus Corona? Jangan Asal Percaya, Cek Dulu Kebenarannya!
Sementara, di Indonesia sendiri terdapat 686 orang yang terjangkit virus corona. (*)