NOVA.id - Ernest Prakasa akui masih akan menggarap fim bergenre drama komedi yang sudah jadi makanannya untuk film keenamnya tahun ini.
Rupanya, hal itu karena dirinya sedang mempersiapkan diri untuk keluar dari zona nyaman di film ketujuhnya nanti.
Toh, enam tahun berturut-turut menggarap film bergenre sama, penulis sekaligus sutradara ini mengaku mulai merasa bosan.
Baca Juga: Ernest Prakasa dan Meira Anastasia Ingin Obati Korban Bullying Melalui Film
Genre itu kembali dipilih Ernest karena dia perlu bermain di zona aman demi menyiapkan hal yang berbeda untuk film ketujuhnya.
Ayah dari dua anak ini mengaku hal itu dilakukan karena butuh memecah konsentrasi untuk mecicil persiapan film ketujuh. Memang apa yang berbeda nantinya?
“Tahun depan maunya untuk pertama kalinya aku keluar dari genre drama komedi.
Aku juga jujur enggak sabar mau ngumumin tapi karena terlalu banyak hal yang belum pasti jadi belum bisa diumumin dulu,” ungkap Ernest terkekeh.
Baca Juga: Kali Keempat Kerjasama dengan Istri, Ernest Prakasa Garap Buku Bersama Sang Istri
Laki-laki yang juga berprofesi sebagai komika ini mengaku ingin mengeksplor sesuatu yang baru.
Apalagi genre yang akan dikerjakannya nanti ialah genre yang disukainya sebagai penonton. Sehingga dirinya tertarik untuk memproduksi.
Alasannya itu sajakah?
Baca Juga: Nonton Film Milly & Mamet, Reza Rahadian Mengaku Menyesal pada Ernest Prakasa
“Utamanya atas dasar kejenuhan sih. Karena sama tahun ini, sudah enam tahun berturut-turut bikin drama komedi terus, bosen juga sih.
Udah cukup jenuh, bosen juga,” ungkap Ernest. Meskipun dirinya tidak mau mengungkapkan genre apa yang disukainya itu.
Tapi, keluar zona nyaman untuk pertama kalinya sepanjang berkarya di dunia seni peran, apakah Ernest punya ketakutan?
Baca Juga: Ernest Prakasa Rencanakan Usir Anaknya dari Rumah setelah Lulus SMA, Kenapa?
“Keluar ke genre baru yang belum pernah dicoba, pasti ada banyak ketakutan. Secara teknis, penerimaan penonton, mikirnya kan film Ernest drama komedi,
kalau tiba-tiba berubah genre respon orang gimana. Pasti ada banyak ketakutan yang harus dihadapi,” pungkas Ernest. (*)