Sering Dilarang untuk Orang Sehat, Bagaimana Sebenarnya Pemakaian Masker Kesehatan yang Tepat?

By Ratih, Kamis, 2 April 2020 | 21:30 WIB
Ilustrasi perempuan menggunakan masker kesehatan (Yahoo Style UK)

NOVA.id - Masyarakat seringkali dibuat bingung dengan informasi simpang siur mengenai boleh tidaknya masker digunakan pada orang yang sehat.

Para ahli pun punya pendapat yang berbeda soal isu ini.

Lalu, bagaimana sebenarnya penggunaan masker yang tepat?

Baca Juga: Temulawak Bisa Jadi Obat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh agar Terhindar dari Corona

Sejak awal wabah virus Corona, salah satu alat kesehatan yang paling dicari adalah masker.

Punya berbagai jenis, masker juga memiliki fungsi yang berbeda-beda tentunya.

Organisasi Kesehatan Dunia WHO dan para ahli dari salah satu kampus terbaik dunia, MIT (Massachusetts Institute of Technology) punya pandangan yang berbeda soal pemakaian masker.

Baca Juga: Takut Tertular, Puluhan Kru 3 Stasiun TV di Korea Selatan Harus Dites Corona Usai Seorang Produser CJ ENM Dinyatakan Positif Covid-19

Melansir dari Kompas.com, pejabat WHO tetap tidak merekomendasikan orang sehat untuk memakai masker.

"Tidak ada bukti khusus yang menunjukkan pemakaian masker oleh populasi massal memiliki potensi manfaat," kata direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, dr. Mike Ryan, saat konferensi pers di Jenewa, Swiss.

Ia pun menggarisbawahi kekurangan stok masker yang terjadi di banyak negara saat ini, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Berhati Mulia, Perusahaan Ini Ubah Mal dan Apartemennya Sebagai Rumah Sakit Darurat untuk Pasien Corona: Fasilitasnya akan Sama dengan Wisma Atlet

"Saat ini orang-orang paling beresiko dari virus ini adalah petugas kesehatan garis depan yang terpapar virus setiap saat. Memikirkan mereka yang tidak memiliki masker itu mengerikan," ujarnya.

Di sisi lain, Lydia Bourouiba, Ph.D dari MIT (Institut Teknologi Massachusetts) mengajukan argumen berbeda dalam artikel terbarunya yang diterbitkan pada 26 Maret lalu.

Lydia menyebut bahwa pengetahuan yang digunakan WHO dan berbagai organisasi kesehatan lainnya mengacu pada ilmu yang sudah usang.

Baca Juga: Umumkan Kehamilan Anak Keduanya di Tengah Wabah Virus Corona, Alice Norin: Boleh Dong Nyelipin Sedikit Berita Baik

Ilmu lawas itu hanya berfokus pada dua jenis 'emisi pernapasan' yaitu yang berukuran besar dan kecil.

Sementara, ada ilmu baru yang menjelaskan bahwa ada model 'emisi pernapasan' baru yang berbentuk gumapalan gas.

Gumpalan gas ini memiliki jarak penularan yang lebih jauh sehingga Lydia merekomendasikan agar semua orang terutama tenaga medis untuk selalu mengenakan alat perlindungan.

Baca Juga: Nia Daniaty Turut Bagi-Bagi Uang Ratusan Juta di Tengah Wabah Corona

Masker di sini berperan untuk mencegah penularan yang lebih jauh jika kita sakit (batuk, bersin).

Sedangkan untuk orang sehat, masker bermanfaat untuk melindungi kita dari virus ketika ada orang lain yang bersin atau batuk.(*)

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.