Ajak Masyarakat untuk Tetap Bahagia di Tengah Wabah Covid-19, Happiness Festival 2020 Digelar

By Tentry Yudvi Dian Utami, Rabu, 1 April 2020 | 21:30 WIB
Ajak Masyarakat Indonesia untuk Lebih Bahagia, Webinar Hadirkan Happiness Festival 2020 (Webinar)

Semua identitas keindonesiaan masyarakat Indonesia tak akan ada tanpa identitas atau keberagaman di Indonesia.

Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi menyebutkan masyarakat Indonesia sendiri masih memiliki definisi toleransi yang berbeda berdasarkan jenis tingkat keaktifan.

Tingkatan-tingkatan itu yaitu merasa normal dengan adanya perbedaan, bahagia dengan perbedaan, merayakan perbedaan, dan melindungi perbedaan di level toleransi tertinggi.

Skill toleransi itu dibutuhkan untuk bisa berkolaborasi dengan kelompok lain. Toleransi itu gabungan teori dan pengalaman, oleh karena itu pentingnya mengalami perbedaan. Nilai kemanusiaan adalah nilai universal yang mempersatukan kita. Kita mesti punya keberanian untuk mengingatkan; kita mesti melindungi toleransi dengan cara-cara kita sendiri,” kata Ayu.

Baca Juga: Peduli Lingkungan, Allianz Indonesia Fasilitasi Program Bank Sampah

Kebahagian pun tak sekedar untuk manusia, melainkan juga untuk alam yang menghidupi manusia.

Pola produksi, distribusi, dan konsumsi barang saat ini juga ikut berkontribusi pada kerusakan flora dan fauna di dunia.

Satu cara yang bisa dilakukan untuk mencapai kebahagiaan yaitu dengan menerapkan pola sustainable consumption dalam hidup.

Public Campaign Specialist World Wildlife Fund for Nature Indonesia (WWF-Indonesia), Margareth Meutia mengatakan pesan sustainable consumption bisa dijalankan dengan memahami setiap barang yang dibeli. Ada enam pesan WWF-Indonesia dalam kampanye Beli Yang Baik.

Baca Juga: Tunaiku, Salurkan Pendanaan Modal Usaha ke Lebih dari 100.000 UMKM

Beli yang Baik yaitu beli yang perlu, beli yang lokal, beli yang alami, beli yang awet, beli yang ecoable, dan tau mau di bawa kemana limbahnya.

Konsumen mesti rajin, cermat, dan proaktif saat membeli setiap barang dengan cara membaca petunjuk pemakaian dan keterangan pada kemasan barang.

Founder Spedagi Movement, Singgih Kartono mengatakan masyarakat Indonesia bisa menyadari bahwa masa depan Indonesia yang bahagia dan lestari ada di sekitar rumah baik di desa maupun kota.

Masa depan di sekitar rumah bisa dimulai dari melihat kesempatan-kesempatan yang bisa diwujudkan mulai dari pengolahan sampah, pemanfaatan halaman rumah, dan lainnya.

Baca Juga: Dukung Pencinta Olahraga, Suunto Luncurkan Jam Tangan Pintar Mutakhir