NOVA.id – Siapa bilang penjual jamu itu langka dan kuno? Sunita Bhagchandani malah memboyongnya ke dalam kafe.
Apa niat mulia Sunita mendirikan kafe Jamu Mbak Suni?
Sebagai pemilik kafe jamu modern, rupanya Sunita memang sudah melakukan berbagai cara supaya orang makin menyukai jamu.
Baca Juga: Mengenal Profil 3 Sosok Perempuan Milenial yang Jadi Staf Khusus Presiden Jokowi
Persisnya sejak 4,5 tahun lalu, ketika dia pertama kali merintis usaha menjual jamu.
Mendirikan kafe jamu adalah salah satu cara perempuan kelahiran Tangerang, 26 Juni 1993 ini untuk membuat orang, terutama anak muda, suka dengan jamu.
Kafe Jamu Mbak Suni di Gading Serpong, Tangerang pertama kali dibuka pada Oktober 2019 lalu.
Baca Juga: Profil 12 Wakil Menteri yang Dilantik Jokowi, Angela Tanoesoedibjo Paling Cantik Sendiri
Sunita ingat, keputusan bikin gerai jamu dengan konsep kafe berkat dorongan pelanggan setianya.
“Dia bilang, jamu tersebut enaknya diminum malam, pas mau tidur, akhirnya disarankan supaya gerai jamu buka sampai malam,” kata perempuan yang hobi memasak ini tersenyum.
Sunita kepikiran dengan masukan pelanggan, akhirnya dia diam-diam mencari tempat, dan akhirnya dapat.
Baca Juga: Punya Hubungan dengan Rhoma Irama, Ini Profil Rita Sugiarto yang Ultah Hari Ini
Sunita bilang, “Ya, sudah sekalian bikin konsep kafe, biar anak muda juga mau mampir, karena tempatnya kan nyaman.”
Menurut Sunita, biasanya anak muda enggak mau mampir ke toko jamu karena dianggapnya tradisional banget.
“Padahal jamu enggak sekuno itu, ada yang modern kok,” seloroh Sunita.
Memang konsep kafe Jamu Mbak Suni benar-benar nyaman. Penataan interior diatur bak kafe modern, dengan memasang beberapa set meja-kursi seperti di kafe.
Juga dilengkapi dengan lampu-lampu unik, dengan desain yang makin menguatkan gerai itu merupakan gerai jamu modern.
Cuma itu? Tentu tidak.
Baca Juga: Profil Pramono Edhie Wibowo, Sang Adik yang Donorkan Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono
Sunita mengeluarkan jurus lain agar anak muda mau mampir ke kafe jamunya, bahkan mencicipi jamu buatan bungsu dari tiga bersaudara ini.
Caranya, Jamu Mbak Suni menyediakan menu yang menarik minat anak muda, yaitu menu jamu fusion alias memadukan bahan-bahan jamu dengan minuman yang populer di kalangan anak muda.
Menu jamu fusion di gerai milik Suni di antaranya kunyit latte, kunyit asem yakult, dan beras kencur cokelat.
Baca Juga: Agar Dilirik Gebetan, Ubah Foto Profil Sosmed dengan Ikuti 5 Tips Ini
“Aku pengin anak muda yang enggak suka jamu, (kemudian) mau coba. Jadi dibikin fusion, biar enggak kaget,” ujar Sunita.
Ternyata kata Sunita, mereka bilang enak juga.
“Jadi nantinya mereka enggak takut buat mencoba menu jamu lain seperti beras kencur dan kunyit asam misalnya,” kata penggemar Taylor Swift ini tersenyum.
Baca Juga: Anak Marini Zumarnis Pajang Foto Profil Bareng Chelsea Islan, Mulai Go Public Nih?
Keinginan Sunita memopulerkan jamu memang begitu keras. Tak hanya menciptakan kafe jamu, tapi juga menu fusion khas anak muda tadi.
Bahkan, dia juga rajin memposting produknya di media sosial juga.
“Untuk promosi dan edukasi soal jamu, aku biasanya rajin posting di media sosial,” tambah Sunita.
Baca Juga: Inilah Profil Suami Jessica Iskandar
Tapi kenapa Sunita begitu tertarik bisnis jamu?
Rupanya ini tak lepas dari kebiasaan masa kecilnya. Sunita mengaku bahwa keluarganya terbiasa mengonsumsi jamu, sudah turun-temurun.
“Dari kecil aku sudah terbiasa minum jamu, sudah ngerasin manfaatnya juga. Untuk merawat kesehatan tubuh,” cerita penyantap nasi goreng itu tersenyum.
Baca Juga: Rugi Ratusan Juta, Kiki dan Eras Ghaisani Tak Kapok Jalani Bisnis Online
Sunita cerita, peran ibunya yang berasal dari Solo dan ayahnya yang keturunan India begitu besar dalam hidupnya.
Keduanya mendorong perempuan lulusan Prasetiya Mulya Business School untuk tekun menjalani bisnis.
Kata Sunita, “Dari kecil aku ditanamkan untuk jangan takut gagal. Kalau gagal, ya coba lagi.”
Baca Juga: Fokus Bangun Kerajaan Bisnis, Gisella Anastasia: Di TV Lebih Capek
Tak heran kalau Sunita begitu giat memajukan bisnisnya. Dia ingat, saat pertama kali jualan jamu, semuanya masih dilakukan sendiri.
Mulai menawarkan ke teman-teman dekat, membuat, mengemas, sampai mengantarkan pesanan ke pembeli.
“Sampai sekarang, aku masih bikin sendiri jamu yang aku jual, tentu dibantu karyawan,” ungkap Sunita.
Keahlian Sunita bikin jamu bukan didapatnya secara instan. Dia ingat, pada suatu masa, dia sering sekali bolak-balik ke Solo dan Yogyakarta, Jawa Tengah.
Di kampung halaman ibunya itu, Sunita giat belajar bikin jamu, langsung dengan mbok penjual jamu di sana.
Kini, selain ada yang membantunya membuat jamu, perempuan berpostur tinggi ini juga punya tim riset agar bisnis jamunya terus berkembang.
Salah satu yang disiapkan adalah konsep express, untuk memenuhi kebutuhan minum jamu bagi orang sibuk.
“Ke depannya aku pengin jamu berkembang seperti kopi,” seloroh Sunita.
Sunita pengin setiap orang bisa minum jamu di mana aja, orang punya kesadaran mau minum jamu.
Baca Juga: Ide Bisnis Baru: Jadi Pengajar Kulwap, Apa Saja Keuntungannya?
“Aku berharap banyak orang bisa mendapatkan jamu lebih mudah,” tambah Sunita tersenyum.
Semoga upayanya bikin anak mudah suka jamu terus lancar, ya!
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini. (*)