Kabar Baik, Gebrakan dari Menteri BUMN Erick Thohir Bikin Puncak Wabah Virus Corona akan Lebih Cepat Terjadi yang Menandai Covid-19 akan Berakhir

By Alsabrina, Sabtu, 11 April 2020 | 11:49 WIB
Erick Thohir (kolase instagram & iStockphoto)

NOVA.id - Sebuah kabar baik datang dari peneliti yang sebut puncak wabah virus corona akan lebih cepat.Sebelumnya para peneliti prediksi puncak wabah virus corona akan terjadi di pertengahan tahun ini.Prediksi tersebut berubah lantaran gebrakan yang dilakukan jajaran BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Baca Juga: Maia Estianty Imbau untuk Jangan Mudik di Tengah Pandemi Corona: Tolong, Jangan Egois

Kementrian BUMN mendatangkan alat tes swab canggih dari Swiss yang membuat deteksi Virus Corona jadi lebih cepat dengan jumlah berkali lipat.Indonesia bisa lebih awal mencapai puncak wabah Virus Corona setelah pemerintah mendatangkan perangkat deteksi berbasis molekuler dari luar negeri, menurut Peneliti ITB.Kementerian BUMN baru saja mengimpor 20 mesin polymerase chain reaction (PCR) yang diklaim mampu menguji 9.000 hingga 10.000 spesimen setiap hari.Dengan alat-alat baru ini, pemerintah menargetkan untuk melakukan 300.000 tes dalam sebulan.

Baca Juga: Viral APD Dibuang ke Selokan, Peneliti Klaim Virus Corona Ditemukan di Saluran Pembuangan dan Ungkap Hal Ini

Prediksi Puncak Virus Corona Nuning Nuriani, ketua Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi ITB, memprediksi bahwa dengan jumlah tes sebanyak itu, Covid-19 di Indonesia bisa mencapai puncak pada akhir April atau awal Mei.Dengan satu syarat: 90% masyarakat melakukan isolasi mandiri."Jika [Pembatasan Sosial Berskala Besar] dimulai 12 April, terus hanya 10% orang yang bergerak,"

Baca Juga: Bukan Klorokuin, Menristek Konfirmasi Obat Virus Corona Buatan Dalam Negeri Sedang Uji Coba"Terus pada saat periode infeksi ini PCR dan isolasinya dijalankan dengan baik, itu sebenarnya yang sangat diharapkan.""Jadi puncak kasus aktifnya bisa turun lebih cepat, jumlah kematiannya juga lebih sedikit," kata Nuning.Namun target 300.000 tes per bulan mungkin tidak bisa segera tercapai, kata Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bidang Penelitian Fundamental Herawati Sudoyo.Ia menjelaskan perlu waktu untuk meningkatkan fasilitas laboratorium dan melatih SDM di tingkat provinsi.

Baca Juga: Korea Selatan Berhasil Turunkan Kasus Positif Corona Tanpa Lockdown, Bocorkan Satu Cara Ampuh untuk Lawan Covid-19

Langkah PemerintahStaf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan pemerintah telah mendatangkan dua mesin MagnaPure 96 dengan kapasitas 1.000 tes per hari.

Serts 18 LightCycler PCR detector dengan kapasitas 500 tes per hari.Mesin-mesin dari Swiss itu diklaim mampu menguji total 9.000 hingga 10.000 spesimen setiap hari dan pemerintah menargetkan 300.000 tes swab dalam sebulan.

Baca Juga: Pakar Ungkap Kesulitan Membuat Vaksin Corona di Indonesia, Mengapa?

"Dengan alat ini kita harapkan Indonesia semakin bisa mendata berapa banyak orang yang terkena virus corona,"

"Sehingga antisipasi kita untuk menghadapi virus corona akan semakin baik," ujar Arya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (08/04).Pemerintah Indonesia selama ini dikritik karena kurangnya jumlah tes swab.Per Rabu (08/04), Indonesia telah mengetes 14.571 spesimen, menurut data Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Ikut Ramal Covid-19, Bill Gates Prediksi Pandemi Corona Baru akan Berakhir Tahun Depan, Ternyata Ini Alasannya!

Namun angka tersebut dianggap kecil dibandingkan populasi Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa.

Angin Segar Bagi Indonesia, Prediksi Puncak Virus Corona Terjadi Dipertengahan Tahun 2020 Peneliti Sebut akan Lebih Cepat dari Dugaan, Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah Ini! (Kompas.com)
Menurut Nuning Nuriani, dengan bertambahnya jumlah tes, semakin cepat kasus positif bisa ditemukan dan diisolasi."Artinya puncak kasus aktifnya itu bisa sangat tinggi tapi karena ditesnya lebih cepat, maka lebih dini dideteksi."Baca Juga: Tak Kenal Usia, Bayi Berusia 3 Bulan di Kabupaten Bogor Ini Positif Corona, Alami Demam dan Sempat Dipulangkan dari Rumah Sakit

Namun perempuan itu menekankan bahwa peningkatan jumlah tes perlu dibarengi periode isolasi.Sebelumnya, dengan kapasitas tes saat ini dan aturan pembatasan yang longgar.Yaitu hanya 30-60% masyarakat yang melakukan isolasi.

Baca Juga: Hindari Menyentuh Bagian Luar Masker, Peneliti University of Hong Kong Temukan Virus Corona Bertahan Selama Seminggu di Permukaannya!

 

 

Ia memprediksi puncak wabah tercapai pada awal Juli, dengan durasi wabah 10 bulan.

Dengan dilakukannya tes secara masif, beserta aturan pembatasan ketat sehingga hanya 10% orang yang keluar rumah, puncak penyebaran wabah bisa bergeser ke akhir April/Mei.Namun, tanpa pembatasan ketat, maka puncaknya hanya akan bergeser sedikit ke akhir Mei atau Juni.Bagaimanapun, Nuning menekankan bahwa perhitungan model merupakan simulasi, bukan angka pasti yang 100% dijamin akan terjadi. (*)Artikel ini telah tayang di Sajiansedap.grid.id yang berjudul Kabar Baik Untuk Indonesia! Peneliti Sebut Puncak Virus Corona Akan Terjadi Lebih Cepat dari Dugaan! Berkat Langkah yang Diambil Pemerintah

 

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.