NOVA.id - Di tengah pandemi virus corona (covid-19) ini kita diimbau untuk menghindari kerumunan dan melakukan aktivitas di dalam rumah saja.
Jika hal itu tak dilakukan, dikhawatirkan virus corona bisa menyebar ke lebih banyak orang.
Hal itu terjadi di salah satu kampung di daerah Panunggalan, Grobogan.
Gara-gara satu orang yang positif corona tak melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, warga satu kampung terkena imbasnya.
Pada awalnya, ada seorang pemuda (24) yang bekerja sebagai satpam di RSUP Kariadi, Semarang yang dinyatakan positif corona.
Satpam tersebut sempat menjalani isolasi di RSUP Kariadi.
Setelah beberapa hari menjalani isolasi, kondisi satpam tersebut semakin membaik.
Karena itu, satpam tersebut diperbolehkan untuk pulang dengan syarat harus melakukan isolasi mandiri.
Bukannya menuruti imbauan tersebut, satpam itu malah mudik ke kampung halamnnya di desa Panunggalan, Grobogan.
Ternyata satpam itu berniat untuk meperingati 40 hari meninggalnya sang ibunda.
"Sebagai satpam RSUP dr Kariadi Semarang, dan pada waktu itu sudah diisolasi katanya. Tetapi sudah sembuh, pulang ke Panunggalan memperingati 40 harinya orang tua," kata Bupati Grobogan, Sri Sumarni dikutip dari Tribunwow, Sabtu (18/04).
Akibatnya, satu kampung di desa Panunggalan harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.
Melansir Tribunwow, 500 warga yang ada di dua RT Desa Panunggalan, Grobogan terpaksa harus menjalani isolasi mandiri.
Sri Sumarni juga menyayangkan sikap satpam itu.
Sebab, satpam tersebut malah bermain bola voli bersama pemuda karang taruna.
"Tetapi dia harusnya sadar, tapi dia langsung juga olahraga voli bersama-sama warga karang taruna," ujar Sri Sumarni.
Kini, satpam tersebut kini dijemput paksa dan kembali dibawa ke RSUP Kariadi.
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.
Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini. (*)