Cerita Perempuan di Tengah Wabah Corona: Terpaksa Keluar Rumah hingga Takut Tertular Corona

By Content Marketing, Rabu, 22 April 2020 | 09:00 WIB
Ilustrasi pemeriksaan suhu tubuh ()

Lantaran pandemi Covid-19, penghasilan suami Selvi menurun, sedangkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari terus membengkak.

Corona sangat berpengaruh pada kehidupan. Karena pendapatan suami jadi semakin menurun, sementara pengeluaran semakin besar,” ujar Selvi.

Baca Juga: Sambut Hari Kartini, Yuni Shara Ajak Perempuan Indonesia Saling Berbagi di Tengah Pandemi Virus Corona

Sebagai ibu rumah tangga, baik Lingga maupun Selvi, terpaksa mengencangkan ikat pinggang demi menghemat uang belanja. Mereka juga harus memberikan pengertian kepada anak agar tetap berada di rumah, meski bosan.

Selain itu, Selvi dan Lingga harus melawan rasa takut terpapar virus corona saat keluar rumah untuk berbelanja bahan makanan di pasar. Hal ini tentu bukan perkara mudah.

Beranikan diri mengikuti rapid test Covid-19

Di tengah ketakutan dan kegelisahan akan potensi tertular covid-19, para ibu rumah tangga seperti Lingga dan Selvi seringkali dihinggapi rasa penasaran akan kesehatan tubuhnya.

Mereka khawatir membawa virus SARS-CoV-2 dan menularkan ke anggota keluarga lainnya. Terlebih, saat ini terdapat kasus positif covid-19, meski tak merasakan gejala.

Baca Juga: Ibu, Tubuh Si Kecil Dapat Melawan Virus Asalkan…

Sementara itu, akses untuk melakukan pemeriksaan, seperti rapid test, masih tergolong mahal bagi mereka. Mereka pun merasa tak berdaya menghadapi pandemi covid-19.

Sebagai informasi, biaya rapid test covid-19 tidak murah. Menurut Kompas.com, untuk melaksanakan rapid test mandiri, setidaknya diperlukan biaya pembelian alat sebesar Rp 900.000 atau lebih. Tentu jumlah tersebut bukan uang yang sedikit, terutama dalam situasi seperti ini.

Proses pemeriksaan dilakukan secara drive-thru di CIBIS Park, Jakarta Selatan. ()