JAWAB
Dear Dani,
Saya sedih membaca surel Dani. Sungguh, saya juga tak tahu bahasa hukum. Tetapi beberapa kali mendampingi klien untuk menghadiri proses cerainya di Pengadilan Agama, banyak kesedihan.
Parahnya, saya juga tak bisa mengintervensi. Maka saya benar-benar hadir untuk menemani, memegang tangan, mengelus bahu selama menunggu panggilan. Memberi penguatan saja.
Untungnya, klien bisa mendapatkan keputusan yang mereka harapkan, walau untuk harta memang masih banyak langkah yang harus ditempuh.
Baca Juga: Psst. Para Istri Wajib Tahu! Ini 3 Cara Mengatasi Jika Suami Selingkuh
Sedihnya lagi, karena tak mau berkepanjangan melihat wajah mantan suami, apalagi kalau dia sengaja membawa WIL-nya, biasanya si perempuan memutuskan untuk masa bodolah dengan harta. Ada yang lalu mantan suaminya menguasai rumah, ada yang lalu tak mau tahu lagi anak-anaknya, dan lain-lain.
Dani kembali ke orangtua, kan ya. Sementara ini, mengapa tak lebih intens bertanya, cari tahu ke pengacara, bagaimana seharusnya Anda bisa dengan lebih cepat bisa mengakhiri perkawinan.
Sebagai seorang yang “makan sekolahan”—artinya bersekolah tinggi—mbok pergi ke toko buku, cari tentang Undang-Undang Perkawinan. Karena Anda melek teknologi, berselancarlah di internet, cari perempuan yang pernah melampaui pengalaman seperti yang Anda alami kini.
Baca Juga: Ketika Suami ‘Selingkuh’ Soal Bonus Uang THR, Coba Lakukan Ini