NOVA.id - Uji coba vaksin corona di China kini mulai menemui titik terang.
Hasil percobaan itu menunjukkan hasil positif dan dianggap menjadi tonggak penting dalam perkembangan penelitian mengenai virus corona.
Pasien Covid-19 yang ditangani dengan obat ini menunjukkan tingkat kesembuhan yang baik.
Namun demikian, para peneliti mengingatkan masih belum ada jaminan efektivitas obat ini sepenuhnya.
Melansir Kompas.com, para ilmuwan di China mengatakan, 108 orang dewasa yang sehat diberi dosis Covid-19 vektor adenovirus tipe 5 (Ad5-nCoV) selama masa percobaan ini.
Obat ini menggunakan jenis flu biasa (adenovirus) yang melemah untuk mengirimkan materi genetik yang "mengkode" dirinya menemukan protein dalam SARS-CoV-2-virus yang menyebabkan Covid-19.
Sel-sel kode ini kemudian menuju ke kelenjar getah bening di mana sistem kekebalan menciptakan antibodi yang dapat mengenali virus dan menyerangnya.
"Hasil ini merupakan tonggak penting. Percobaan menunjukkan bahwa dosis tunggal dari vektor adenovirus tipe 5 baru Covid-19 (Ad5-nCoV) adenovirus menghasilkan vaksin khusus virus dan sel T dalam 14 hari."
Hal tersebut diungkapkan Profesor Wei Chen dari Institut Bioteknologi Beijing dalam sebuah pernyataan.
Meskipun Ad5 ditemukan untuk membuat respons imun yang cepat dalam tubuh, para ilmuwan memperingatkan, masih belum ada jaminan obat ini akan secara efektif melawan virus corona.
Di antara sukarelawan yang diberi dosis besar Ad5, 75% ditemukan memiliki antibodi yang dapat menetralkan SARS-CoV-2 dalam tubuh mereka.
Juga terlihat respon sel T yang meningkat dengan cepat, dengan hampir 93% peningkatan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.
Kendati demikian, para peneliti mengingatkan, Ad5 pun masih memiliki beberapa masalah.
Baca Juga: Umur Tak Jadi Halangan, Nenek Asal Iran Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona di Usia 107 Tahun
Masalah terbesar adalah bahwa manusia bisa kebal terhadap adenovirus tipe 5.
Buktinya, sekitar setengah dari sukarelawan dalam percobaan ini ditemukan memiliki kekebalan yang sudah ada sebelumnya terhadap virus flu, yang mungkin memperlambat kemajuan vaksin.
"Kekebalan Ad5 yang sudah ada sebelumnya dapat memperlambat respons kekebalan yang cepat terhadap SARS-CoV-2. Dan, juga menurunkan tingkat tanggapan yang optimal," kata Profesor Feng-Cai Zhu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu.(*)
Artikel ini telah terbit di GridHealth dengan judul Uji Coba Vaksin Anti Corona Menemukan Titik Terang, Namun Tak Semua Orang Bisa Menerima Vaksin Ini
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.