NOVA.id - Kejadian kecelakaan mobil Kapolsek menabrak warga di Desa Bangunrejo, Kecamatan Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, Senin (25/5) malam, perlu dijadikan pelajaran. Pasalnya, mobil yang dikendarai Iptu SY itu melaju begitu kencang sebelum akhirnya “nyelonong” ke rumah warga.
Menurut Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), saat melaju cepat, kita mudah panik ketika ada orang menyeberang. Kita pasti menghindar dengan cara dadakan juga.
Secara tidak sadar pasti mencari bangunan atau benda yang dirasa bisa menghentikan mobil.
Baca Juga: Allianz eAZy Cover, Bikin Kita Lebih Mudah dan Aman Beli Produk Asuransi
Kata Sony, “Biasanya orang di bawah sadar itu pasti mencari target fixation, dia berasumsi suatu benda akan menghentikan laju kendaraan jika kendaraan di bawah kendali. Makanya, banyak kecelakaan berujung di benda statis seperti rumah, tiang, pohon, bahkan orang yang berdiri di pinggir jalan.”
Makanya Sony menyarankan kita mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat berkendara di pemukiman.
Menurut Sony, kecepatan yang disarankan untuk dipakai saat di pemukiman yakni di bawah 20km/jam.
Baca Juga: Zilingo Bagikan Lima Tips Perkuat Jualan Online Lewat Media Sosial
“Banyak yang belum tahu soal over speed. Orang nyadarnya mereka sudah over speed saat kecepatan di atas 100km/jam. Padahal, kecepatan di angka 20km/jam saja itu sudah masuk over speed kalau di pemukiman,” jelasnya.
Tapi, kalau memang kita secara tidak sadar sudah melaju kencang, dan di depan ada halangan berkendara, apa yang harus dilakukan?
Hal pertama yang perlu diperhatikan untuk berhenti mendadak adalah memastikan kalau mobil kita tetap lurus.
Baca Juga: Ikut Kelas Kreasi NOVA Sekaligus Usir Stres dengan Crocheting, yuk!
Posisi mobil lurus ini untuk membuat keadaan mobil tetap seimbang, sehingga memperkecil kemungkinan mobil miring.
“Tangan itu di setir tetap pada posisi jam 9 dan jam 3, ya. Jangan belok. Karena, bisa saja angin ban kedua sisi tidak seimbang, ini bisa membuat mobil jadi miring. Jadi, posisi mobil tetap lurus saat berhenti,” jelasnya.
Selain memastikan posisi mobil, kita juga hanya punya waktu 2 detik untuk mengerem kendaraan.
Baca Juga: Rekomendasi Tayangan Keluarga Indonesia di Netflix yang Bikin Baper
Teknik pengereman di setiap kendaraan berbeda-beda, sesuai dengan tipe mobil.
Sony menjelaskan kalau ada tiga teknik pengereman yang perlu diketahui.
Pertama, teknik pulse, yakni dengan memompa rem secara berkala sampai mobil berhenti. Kedua, treshold, yakni menekan rem sampai 70 persen kedalaman.
Ketiga, teknik stab, ini untuk mobil matik, kita cukup memberikan tekanan sekuat tenaga untuk mobil berhenti.
Baca Juga: Cara Download Film Favorit di Netflix Saat Koneksi Internet Lambat
Selain itu, Anda juga perlu menghindari pemakaian rem tangan.
Rem tangan berfungsi hanya untuk mengunci ban bagian belakang, sedangkan rem kaki berfungsi untuk mengunci ban depan dan belakang.
Kata Sony, “Kalau pakai rem tangan, mobil bisa terbalik. Jadi, cukup pakai rem kaki saja. Untuk mobil manual, tidak perlu memakai kopling, cukup injak rem saja. Itu nanti mobil akan berhenti,”
Tapi, ya, lebih baik berkendara dengan aman, ya. Biar pelan, asal selamat!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)