NOVA.id – Fase new normal yang diterapkan di masa pandemi covid-19 ini masih membuat kita khawatir.
Terutama, bagi yang memiliki buah hati.
Banyak informasi menyatakan bahwa kasus covid-19 akan rentan menyerang anak-anak.
Baca Juga: Inspirasi Hidangan Nusantara ala Bunda Didi untuk Jaga Kesehatan di Kenormalan Baru
Seperti yang kita ketahui, jalan masuk kedua virus ini sama, yaitu paru-paru.
Ketika anak terserang flu dan covid-19 secara bersamaan, sistem imun akan semakin melemah, dan hal ini dapat memperparah penyakit.
Dengan divaksinasi flu, anak memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik terhadap flu.
Baca Juga: Unggah Kebersamaannya Bareng Keluarga Besar, Istri Denny Cagur Semringah dan Pamerkan Anggota Baru
Di era new normal ini penting untuk menjaga kesehatan anak misalnya dengan menjaga gizi yang baik dan upaya untuk mengurangi penyebaran virus flu.
Misalnya, selalu menutup mulut saat batuk dengan benar, rajin mencuci tangan, dan memakai masker ketika keluar rumah.
Untuk itu, mari jaga anak-anak kita dari bahaya flu dengan tetap melakukan vaksinasi flu setiap tahun.
Baca Juga: Cari Tahu yuk, Ternyata Ini 6 Penyebab Mengapa Kita Bisa 2 Kali Menstruasi dalam Sebulan
Influenza atau yang biasa disebut flu adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza dan sangat menular.
Virus influenza dapat menyebabkan gejala yang ringan hingga berat, dan terkadang menyebabkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian terutama pada orang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh.
Untuk anak-anak, penyakit flu lebih berbahaya daripada pilek biasa.
Setiap tahun, ada jutaan anak terkena flu.
Ribuan anak dirawat di rumah sakit dan tidak sedikit anak yang meninggal karena flu.
Anak-anak yang terkena flu umumnya memerlukan perawatan medis, terutama bagi anak berumur di bawah 5 tahun.
Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Sanofi Indonesia, perusahaan yang bergerak dalam bidang kesehatan, sesuai dengan panduan dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) ada beberapa penyakit komplikasi akibat flu pada anak balita, khususnya usia di bawah 2 tahun berisiko tinggi untuk mendapatkan komplikasi serius akibat flu.
Komplikasi serius lainnya adalah radang paru (pneumonia), peradangan pada sistem saraf pusat (esefalitis), infeksi telinga tengah akut (acute otitis media), dan peradangan pada otot jantung (miokarditis).
Dalam beberapa kasus, penyakit komplikasi flu dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan data yang dikeluarkan WHO, pada 2017 pneumonia telah membunuh 808.694 anak di bawah usia 5 tahun, terhitung 15% dari semua kematian anak di bawah lima tahun.
Pneumonia sendiri adalah penyakit infeksi pernapasan akut yang menyerang paru-paru.
Paru-paru manusia terdiri dari kantung-kantung kecil yang disebut alveoli, yang diisi dengan udara saat kita bernapas.
Baca Juga: Netizen Salah Fokus dengan Penampilan Dewi Perssik, Sang Biduan Emosi Hingga Balas Komentar Begini
Ketika seseorang menderita pneumonia, alveoli terisi nanah atau cairan yang mengakibatkan asupan oksigen terbatas dan membuat napas terasa sesak.
Flu pada anak memang sebaiknya tidak dianggap sepele.
Namun, kita harus mengenali terlebih dahulu gejala-gejala yang harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Jika anak mengalami tanda-tanda tertentu, sebaiknya segera mendapatkan perawatan medis.
Tanda-tanda tersebut adalah kesulitan bernapas atau napas yang terlalu cepat, bibir atau wajah kebiru-biruan, iga tertarik ke dalam setiap bernapas, nyeri dada, nyeri otot yang parah (anak tidak mau berjalan), dan dehidrasi (tidak ada kencing selama 8 jam, mulut kering, & tidak mengeluarkan air mata ketika menangis).
Tanda lainnya adalah tidak waspada atau tidak berinteraksi saat bangun, kejang, demam di atas 40 derajat, serta demam atau batuk yang membaik tetapi kemudian kembali atau memburuk.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mencegah flu pada anak seperti menjaga kondisi tubuh dengan asupan gizi yang baik.
Namun, solusi pencegahan flu terbaik pada anak-anak adalah dengan vaksin flu.
World Health organization (WHO), Centers for Disease Control (CDC) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar semua anak usia 6 bulan sampai 18 tahun untuk vaksinasi influenza setiap tahun sekali.
Baca Juga: Jonas Rivanno Blak-blakan Sebut Perubahan Asmirandah Pasca Hamil hingga Kebiasaan Ngidam
Salah satu penelitian memperlihatkan bahwa 90% anak usia kurang dari 18 tahun meninggal akibat flu ternyata belum divaksinasi.
Perlu diingat bahwa vaksinasi sangat penting bagi orang-orang tertentu yang berisiko tinggi atau berhubungan dekat dengan orang-orang berisiko tinggi.
Anak-anak merupakan salah satu kelompok yang beresiko tinggi terkena flu.
Maka, untuk orang dewasa yang memiliki anak-anak di rumah, direkomendasikan untuk bersamaan mendapatkan vaksin flu.
Nah Sahabat NOVA, mari kita maksimalkan tumbuh kembang anak dengan perlindungan terhadap berbagai penyakit, termasuk flu.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)