Tentu itu bukan pekerjaan yang mudah, mengingat perjalanan BDR anak yang dilakukan sejak 19 Maret 2020 lalu masih panjang.
Demi terus menekan laju penyebaran virus corona di Indonesia, pemerintah sudah memutuskan bahwa pada Tahun Ajaran Baru 2020 nanti sebagian besar murid masih menjalani BDR.
Pada satu sisi, kebijakan ini tentu disambut positif. Karena kita sebagai orangtua pun ragu mengizinkan anak ke sekolah dalam situasi seperti ini.
Baca Juga: Jaga Semangat Anak Belajar di Rumah Saat Berpuasa, Buat Jadwal Harian Seperti Ini
Tapi di sisi lain, kita merasa tak siap.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyebut kebijakan itu hanya melayani 6 persen siswa yang bersiap melakukan sekolah tatap muka.
Sementara 94 persen lainnya masih harus BDR.