NOVA.id - Selama masa PSBB di tengah pandemi Covid-19, banyak warga yang mengeluhkan tagihan listrik naik hingga beberapa kali lipat.
Padahal, penggunaan listrik dirasa masih wajar meski lebih banyak aktivitas di dalam rumah.
EVP Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono mengatakan, ada beberapa alasan kejadian ini.
Ia menekankan banyaknya pelanggan yang menonton drama Korea (drakor) menjadi salah satu penyebabnya.
"Pas WFH itu, drakor jadi banyak yang tahu, karena kegiatannya di rumah. Jadi nonton drakor di rumah, main game sepanjang waktu di rumah. Ini hiburan yang hindari keluar rumah dan berhubungan dengan listrik," ujarnya.
Kecewa dengan pernyataan tersebut, seorang anggota DPR meminta PLN untuk tak main-main di tengah kondisi saat ini.
Baca Juga: Rossa Tak Menyangka Lagu Hasil Isengnya Bisa Heboh Hingga ke Korea
Hal tersebut disampaikan langsung saat rapat dengan pendapat beberapa hari lalu.
Dilansir dari Kompas.com, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno menyampaikan kekecewaannya kepada Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini beserta jajarannya.
Eddy yang telah mendengar pernyataan tersebut merasa geram.
Menurutnya, di tengah pandemi yang serius ini, PLN tidak seharusnya memberikan pernyataan main-main seperti itu.
Apalagi sudah banyak masyarakat yang mengeluh soal kenaikan tarif listrik tak wajar.
"Terkait komunikasi, Pak, masyarakat lagi susah, kaget dengan adanya lonjakan tagihan," ungkapnya.
Ia pun meminta agar PLN tak lagi menggunakan bahasa non-sains seperti drama Korea.
"Jadi tolong dari PLN jangan sampai ada kata-kata, kalimat, mengatakan bahwa masyarakat tentu bekerja dari rumah, banyak yang nonton drama Korea, nggak usah, Pak. Itu kan bahasa-bahasa yang non-sains, Pak," imbuhnya.
Eddy meminta agar masukannya ini dipertimbangkan oleh para pejabat PLN.
"Masyarakat lagi susah. Ini masalah serius, masa ditanggapi dengan bahasa-bahasa lelucon seperti itu. Nah, ini kami mohon perhatian ibu bapak di PLN agar hal ini bisa diperbaiki," pungkasnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.