NOVA.id - Virus corona hingga kini masih mewabah di seluruh penjuru bumi.
Lebih dari 4 bulan masyarakat dunia terus dihantui dengan virus mematikan.
Seperti yang diketahui, China merupakan negara awal penyebaran Wabah Covid-19 ini.
Baca Juga: Adiknya Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Via Vallen Langsung Gelar Syukuran hingga Potong Tumpeng
Tak heran, jika negara Adidaya Amerika Serikat terus menyalahkan China atas musibah yang menimpa dunia sekarang ini.
Mengutip dari Tribun-Medan.com, kronologi virus Corona menyebar ke dunia muncul dan mengarah kepada adanya kecerobohan paling utama yang dilakukan oleh China.
Muncul pada akhirnya kronologi virus corona bisa menyebar dari sebuah titik poin yang ada di Wuhan, China.
Kronologi dibongkar oleh ilmuwan China sendiri demi transparansi ke publik soal penyebaran virus corona.
Dikutip Daily Express via Intisari, Rabu (01/04), misteri soal menyebarnya virus Corona akhirnya terjawab.
Kronologi penyebaran berisi sorotan kepada pergerakan dari persilangan penduduk yang berpindah-pindah.
Baca Juga: Makanan Beku Bisa Tularkan Virus Corona? Begini Penjelasan dari Ahli
Satu pasien yang terinfeksi terus menyebarkan, dan itu berulang sampai wabah ini menyebar dengan besar.
Namun, dalam sebuah film dokumenter rahasia, yang berbicara "Rahasia di balik virus Corona" mengungkapkan bahwa virus ini tidak akan sebesar ini andaikan China tidak membuat kecerobohan.
Kecerobohan China
Four Corner, rekan senior Pusat Studi Internasional Strategis Richard McGregor mengatakan, ada hal yang terjadi pada China dan pada saat itu sebenarnya bisa benar-benar menyelamatkan dunia.
Kecerobohan yang dilakukan China pada masa lalu akhirnya membuat dunia terpaksa menanggung akibatnya, termasuk Indonesia.
Poin kunci kecerobohan China tersebut adalah soal membuang waktu yang sangat penting untuk mencegah pandemi ini.
Richard McGregor mengatakan, "Poin kunci dalam kasus ini adalah China kehilangan dua hingga tiga minggu, ketika virus itu muncul pertama kalinya."
"Pada awalnya merekai mengabaikannya, dengan tidak melacaknya, padahal saat itu sangat mungkin untuk menekannya lebih awal," katanya.
"Hal itu terjadi karena China terperangkap dalam politik arus informasi dan pengawasan yang ketat," paparnya.
"Namun nasi telah menjadi bubur, segalanya telah terjadi dan kini kita hanya bisa pasrah sambil menunggu solusi untuk mengatasi semua ini."
Sejak insiden itu, China dikecam habis-habisan oleh seluruh dunia.
Bahkan, yang paling mengecam kecerobohan satu ini adalah Amerika Serikat contohnya.
Kecerobohan Lain untuk Menutupi
China yang mengetahui kesalahan tersebut kemudian berusaha untuk menutupi media dari penyebaran berita menakutkan.
Karena kabar mengerikan soal virus corona pertama kali ditemukan dalam aplikasi WeChat.
Lalu berita dan info yang tersebar telah menyensor kata kunci tentang virus corona sejak 1 Januari, sebelum wabah ini merebak.
Negara komunis itu menangkap siapa saja yang menyebarkan desas-desus secara online tentang virus ini.
Baca Juga: Taman Impian Jaya Ancol Kembali Dibuka, Ini Daftar Harga Tiket Terbarunya
Termasuk pada saat itu Dr Li Wenliang, yang dipuji sebagai pahlawan karen menjadi orang pertama yang waspada akan bahaya virus corona ini, pada awal wabah ini muncul.
Kemudian, presenter Sean Nicholls juga menjelaskan alasan sekunder lonjakan besar terjadi di China yang berakibat fatal ke seluruh dunia.
Dia mengatakan, "Empat minggu setelah infeksi pertama di China, mereka baru memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang wabah itu, padahal keadaan sudah sangat buruk."
Baca Juga: Buka Kembali, Taman Margasatwa Ragunan Terapkan Protokol Kesehatan pada Pembukaan Fase Pertama
"Pada awal Januari saja, jutaan orang Tiongkok sedang bersiap melakukan perjalanan dari kota ke kota lain termasuk Wuhan untuk merayakan tahun baru Imlek bersama keluarga mereka," jelasnya.
Tahun Baru China
Tahun baru China atau Imlek jatuh pada tangga 25 Januari.
Ini menjadi titik utama penyebaran besar-besaran hingga ke seluruh dunia.
Dua hari sebelumnya pemerintah pusat kota China memberlakukan kuncian di Wuhan dan kota-kota lain di Hubei dalam upaya mengkarantina pusat wabah.
Tetapi, korespondensi BBC China, Stephen McDonell mengatakan pada saat itu, jutaan penduduk China dari seluruh negara sudah melewati jalur pada titik pandemi itu.
Dia mengatakan, "Jika Anda memilih waktu paling berbahaya, waktu terburuk saat penyebaran itu adalah saat tahun baru China, dengan migrasi besar memungkinkan penyebarannya ke seluruh China sangat cepat."
"Ada jutaan orang melintasi Tiongkok pada waktu itu, dan menjadikannya migrasi massal terbesar di dunia setiap tahunnya, ini waktu yang mengerika untuk menyebarkan virus itu.
Meski demikian, lockdown yang dilakukan China setelahnya terbukti efektif, dengan menekan jumlah pasien mencapai titik nol.
Sejak dua bulan lalu, Wuhan menjadi kota mati kehidupan di dalamnya lumpuh total, toko dan semua tempat umum ditutup.
Saat ini kota tersebut mulai berangsur pulih meskipun orang-orang di dalamnya dilarang meninggalkan kota tersebut hingga 8 April.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)