NOVA.id - Belum lama ini uang koin Rp1.000 bergambar kelapa sawit viral di media sosial.
Pasalnya, uang itu dibanderol dengan harga fantastis yaitu lebih dari Rp100 juta di kalangan kolektor.
Namun, Bank Indonesia mengatakan bahwa uang logam itu masih sah sebagai alat pembayaran dan nilai tukarnya sama dengan nominalnya, yaitu Rp1.000.
Terlepas dari itu, rupanya Bank Indonesia beberapa kali pernah menerbitkan sejumlah uang koin edisi khusus yang nilainya terbilang tinggi.
Dikutip dari data dari koleksi Museum Bank Indonesia, Senin (22/06), uang koin termahal yang pernah diterbitkan bank sentral itu, yakni uang logam emas pecahan Rp850.000.
Tingginya nominal uang koin ini wajar, mengingat bahan pembuatannya berasal dari emas.
Baca Juga: Kembali Bekerja di Fase New Normal, Persiapkan Beberapa Hal Berikut Ini
Uang logam dengan nama Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Presiden RI/1995 ini merupakan emisi Seri Presiden RI.
Bentuknya bulat pipih setebal 2,78 mm dan berwarna kuning keemasan bergambar Presiden Kedua Indonesia, Soeharto di bagian belakang.
Sementara gambar belakangnya berupa lambang Garuda Pancasila. Beratnya 35 gram serta memiliki diameter 35 mm.
Uang logam edisi khusus ini diterbitkan pada 16 Agustus 1995 untuk memperingati 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam keterangannya di laman resminya, Bank Indonesia tidak mencantumkan tanggal penarikan uang nominal Rp850.000 tersebut, sehingga masih bisa digunakan sebagai alat transaksi resmi di Indonesia.
Namun mengingat harga emas yang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, harga uang edisi khusus yang terbuat dari emas murni ini tentunya sudah tak lagi sama dengan saat pertama kali dirilis di era Orde Baru.
Mengacu pada harga emas 24 karat yang diproduksi Antam saat ini, yakni Rp905.000 per gram, harga emas murni saat ini sudah naik berkali-kali lipat sejak tahun 1995.
Harga koin emas ini bisa lebih mahal di kalangan kolektor lantaran jumlahnya yang terbatas karena merupakan edisi khusus.
Di tahun 1995, Bank Indonesia menerbitkan uang koin edisi khusus berbahan emas lainnya, yakni emas dengan gambar belakang temu wicara Presiden Soeharto dengan masyarakat, logo DHN-45 bernilai Rp300.000 dan berat 17 gram.
Baca Juga: Souvenir Pernikahan Nick Jonas dan Priyanka Chopra, Berikan Koin Perak Sebagai Souvenir
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko mengatakan, selama belum ada penarikan dari bank sentral maka uang koin keluaran lama tetap bisa digunakan sebagai alat tukar resmi di Indonesia, termasuk koin bergambar kelapa sawit dengan nominal Rp1.000.
Onny menuturkan, jika ada masyarakat yang akan mengoleksi koin tersebut, biasanya nilai jual bergantung pada kesepakatan antara penjual dan si pembeli koin.
"Jika ada masyarakat yang akan mengkoleksi (bukan transaksi) layaknya koleksi numimastic/koleksi uang-uang kuno, biasanya harganya tergantung kesepakatan antara pembeli dan penjual," sebut Onny.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan munculnya uang koin Rp 1.000 emisi 1993 dibanderol dengan harga fantastis. Nilainya bahkan sampai Rp100 juta.
Kolektor uang lama atau numismatik kolektor, Nazym Otie Kusardi, mengatakan, harga yang dibanderol itu tak wajar.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bukan Uang Koin Gambar Sawit, Ini Uang Logam Termahal Bank Indonesia.