NOVA.id - Tindakan heroik seorang anggota Polri ini patut diacungi jempol
Pasalnya, ia rela menggunakan biaya sendiri untuk mendirikan fasilitas belajar bagi anak-anak yang kesulitan sekolah di tengah pandemi Covid-19 karena kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online (daring).
Uniknya, anggota polisi tersebut mendirikan tempat belajar di kompleks pemakaman umum.
Baca Juga: Deretan Masakan Berkuah yang Lezat Disantap Saat Lembur di Rumah
Anggota Polsek Mamajang Aiptu Paleweri mendirikan tempat belajar bagi puluhan anak miskin di Makassar, Sulawesi Selatan.
Tempat belajar ini didirikan di kompleks TPU Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan.
TPU Dadi dipilih sebagai lokasi belajar karena daerah sekitarnya penuh dengan rumah penduduk dan tak ada lagi lokasi untuk bisa mendirikan bimbingan belajar (bimbel).
Paleweri mendirikan bimbel tersebut juga karena hatinya tergugah melihat banyak anak-anak, khususnya dari keluarga tidak mampu tidak bisa ikut belajar online karena tak memiliki ponsel pintar.
Paleweri tidak segan mengeluarkan dana pribadi untuk membangun tempat tersebut, misalnya untuk tenda, kursi, meja, serta fasilitas internet.
Ada lebih dari 80 anak yang setiap hari belajar di TPU Dadi. Mereka berasal dari Kampung Tumpang di Kelurahan Maricaya Selatan dan Kelurahan Mamajang Luar.
Baca Juga: Pilu! Seorang Ibu Ungkap Perilaku Sang Anak yang Hendak Memenjarakannya
"Saya lihat banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu tidak bisa sekolah online. Orangtua mereka kesulitan membeli kuota internet sehingga saya memasukkan jaringan internet. Setelah ada internet, banyak anak-anak dari tingkat SD, SMP, dan SMA terpaksa duduk di atas kuburan sambil belajar. Jadi saya bersama warga sekitar kemudian mendirikan tenda dan membuat kursi serta meja," ujar Paleweri saat ditemui Kompas.com, Sabtu (04/07).
Anak-anak tersebut tidak risih ataupun takut dengan situasi belajar di sekitar kuburan.
Mereka sudah terbiasa dengan situasi itu. Anak-anak tersebut bahkan siang dan malam lewat di TPU tersebut.
Ini karena jalan menuju rumah mereka harus melewati kuburan.
Lokasi pendidikan yang dia bangun juga membuat anak-anak saling peduli, misalnya ada anak yang tidak mempunyai ponsel pintar, maka anak yang memiliki akan meminjamkannya.
Jika sekolah online berakhir, Paleweri akan tetap melanjutkan tempat belajar bersama itu.
"Saya sebagai anggota institusi Polri wajib membantu masyarakat. Apalagi dengan membantu orang lain, nilai pahalanya yang sangat besar," tuturnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengintip Keseruan dan Semangat Puluhan Anak Miskin Belajar di Kuburan