Viral Bocah Berumur 18 Bulan Sudah Tidur Selama Satu Tahun, Orangtua Sebut Anaknya Mengalami Sindrom Sleeping Beauty, Apa Itu?

By Ratih, Minggu, 19 Juli 2020 | 18:06 WIB
Viral Bocah 18 Bulan Sudah Tidur Selama 1 Tahun, Orangtua Sebut Anaknya Mengalami Sindrom Sleeping Beauty, Apa Itu? (Tribun Makassar)

NOVA.id - Belum lama ini publik dibuat bertanya-tanya dengan viralnya sebuah video anak kecil yang sedang tertidur.

Bukan sembarangan, anak kecil tersebut ternyata sudah tidur selama 1 tahun.

Menurut pengakuan sang ibu, anak yang bernama Shaka ini sudah tidur sejak umur 8 bulan.

Baca Juga: Mengenal Sosok Jessica Jane yang Sedang Viral karena Bongkar Perselingkuhan Pacarnya: Jangan Kasih Cewek Lain Nginep di Rumah Pacar Kita!

Kini usianya sudah menginjak 18 bulan namun ia tak kunjung bangun.

Akibatnya, Shaka tidak bisa beraktivitas dengan normal seperti bocah seumurannya.

Orangtua Shaka juga kebingungan lantaran anaknya divonis mengidap Sleeping Beauty Syndrome atau Sindrom Putri Tidur, apa itu?

Baca Juga: Berita Terpopuler: Seorang Bocah 6 Tahun Rela Pertaruhkan Nyawa Demi sang Adik hingga Rossa Akui Tengah Jalani Hubungan dengan Seseorang

Melansir dari Kompas.com, sindrom ini juga dikenal sebagai Kleine-Levin Syndrome.

Sindrom Putri Tidur diakibatkan oleh kelainan neurologis yang sangat langka.

Dari data yang terkumpul, hanya ada 1.000 orang di dunia yang mengidap kelainan ini.

Baca Juga: Demi Selamatkan sang Adik dari Serangan Anjing yang Brutal, Bocah 6 Tahun Ini Rela Pertaruhkan Nyawanya: Saya Pikir yang Mati Harus Saya

Yang mengeherankan, kelainan ini biasanya diderita oleh pria dewasa ditandai dengan durasi tidur yang sangat lama sekitar 20 jam sehari.

Namun, sindrom ini hanya berlangsung dalam suatu periode tertentu.

Setelahnya, penderita bisa beraktivitas dengan normal.

Baca Juga: Jadi Misteri, Sebuah Mobil BMW Berplat Nomor Covid-19 Terparkir di Bandara, Karyawan Menduga Kendaraan Ada Sejak Februari

Ciri-ciri sindrom ini sendiri adalah sebagai berikut:

1. Mengalami disorientasi, merasa sangat lelah saat terbangun

2. Sensitif terhadap beberapa hal seperti suara dan cahaya

3. Tidak bisa membedakan mana kehidupan nyata dan mimpi

Pendampingan dan penanganan di rumah saat episode sindrom muncul jauh lebih penting dibanding memberi obat.

Obat dapat dikonsumsi tetapi tujuannya bukan untuk mengobati sindrom tersebut melainkan hanya mengurangi gejala-gejalanya.

Baca Juga: Kudapan Khas Eropa Ini Cocok Jadi Teman Minum Kopi, Catat Resep Cinnamon Roll Klasiknya!

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)