Si penulis, Omid Scobie dan Carolyn Durand mengaku merangkai biografi itu berdasarkan cerita pihak-pihak terdekat pasangan Sussex.
Sementara itu The Daily Mail melaporkan sumber-sumber buku itu mengungkapkan rasa kemarahan dan kebencian yang dirasakan pasangan itu sebagai bangsawan.
Ketika Harry dan Meghan menikah pada 2018, mereka dipandang sebagai masa depan kerajaan.
Namun buku itu justru mengungkapkan hal yang berbeda sama sekali.
Berdasarkan tulisan, Ayah dan ibu Archie merasa keinginannya tidak didukung keluarga.
"Mereka merasa berhutang banyak pada popularitas dan kesuksesan pernikahan mereka, yang menyebabkan curahan dukungan publik yang tidak mereka dapatkan," ujar seorang sumber kepada The Sun.
Baca Juga: Resep Kue Ulang Tahun ala Kerajaan Inggris untuk Rayakan Hari Lahir Sang Ratu, Coba Yuk di Rumah
Biografi juga mengklaim bahwa keluar dari kerajaan merupakan keputusan Harry seorang.
Ratu Elizabeth II dinilai 'buta' ketika Meghan dan Harry mengumumkan keputusan itu di Instagram.
Sumber yang berbicara kepada The Telegraph mengungkapkan bahwa sebelum bertemu Meghan pada 2016, ada ketegangan antara Harry dan William.
"Itu bukan persaingan antara saudara-saudara, tetapi lebih pada perasaan bahwa mereka akan bersaing siapa yang akan memimpin pada berbagai masalah mereka," kata sumber itu.
"Harry merasa canggung sebagai 'plus one'. Mereka muncul di pemutaran perdana dan ada perasaan bahwa dia (Harry) seperti suku cadang."
"Jauh sebelum ada Meghan, dia ingin mengubah banyak hal. Dia ingin mengendalikan narasinya sendiri. Dia akan berkata, 'Mengapa kita tidak bisa menggunakan media sosial atau merekam video dan memotong pers?'" jelas sumber itu.