NOVA.id – Pandemi Corona memberikan dampak buruk bagi perekonomian di Indonesia, terutama para pelaku UMKM.
Adanya krisis akibat COVID-19 tidak hanya menimbulkan konsekuensi dalam hal kesehatan, namun juga implikasi sosial dan keadaan ekonomi yang merugikan pengusaha UMKM dan petani.
Padahal UMKM dan para petani memiliki peranan penting dalam menjamin ketersediaan pekerjaan dan ketahanan pangan bagi penduduk Indonesia.
Baca Juga: Mari Tingkatkan Kualitas Kekebalan Tubuh dengan Fatigon Promuno
Pada tahun 2018, UMKM berkontribusi sebesar 60% bagi GDP Indonesia dan mempekerjakan 121 juta penduduk Indonesia. Sementara sektor pertanian pernah menyumbang laju pertumbuhan PDB hingga mencapai 13,63%.
Sebab itu, YCAB Foundation dan HSBC Indonesia menjalin kerjasama untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi dalam program Resiliency for Women & Farmer.
Program ini bertujuan untuk menciptakan peluang bisnis bagi para UMKM perempuan dan petani dengan menghadirkan pendekatan menyeluruh berjangka panjang terhadap permasalahan yang rumit yang dialami mereka sebagai dampak dari COVID-19.
Baca Juga: Jangan Lewatkan, Watsons Crazy Shopathon 8.8 Kembali Digelar!
Krisis kesehatan di masa pandemi ini telah menyebabkan krisis ekonomi dan krisis sosial.
Untuk mengatasi krisis ekonomi dan mencegah terjadinya krisis sosial, kami merasa perlu mengambil bagian dalam membantu perempuan pelaku UMKM dan petani yg menjadi tulang punggung ekonomi bangsa.
“Peningkatan kapasitas dan membuka akses permodalan adalah dua hal mendasar yang akan kami luncurkan bagi pelaku ultra mikro perempuan dan para petani. Program ini bertujuan untuk membangun resiliensi komunitas target yang berdampak terhadap meningkatnya kesejahteraan mereka,” jelas Veronica Colondam, CEO and founder of YCAB Foundation.
Baca Juga: Genjot Pariwisata, Traveloka Jalin Kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi
Demi keberlangsungan UMKM dan para petani maka terciptalah Resiliency for Women & Farmers.
Program ini tercipta agar UMKM dan para petani terus dapat berkarya dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Oleh karena itu, YCAB Foundation akan menyediakan training, mentorship, dan seed capital untuk meningkat pengetahuan dan keterampilan untuk memulai bisnis baru untuk para UMKM.
Baca Juga: Rayakan Idul Adha, Allianz Indonesia Umumkan 25 Sosok Inspiratif
Dalam program ini, YCAB akan juga berinvestasi pada petani agar memastikan pasokan bahan makanan dari komoditas utama.
Program Resiliency for Women & Farmers merupakan bagian dari upaya HSBC Indonesia untuk membantu memulihkan roda perekonomian khususnya di kalangan pengusaha UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“Setelah serangkaian kontribusi terkait penanganan COVID-19 yang telah kami lakukan, kini kami mengajak kita semua untuk mulai melihat masa depan, dan menata kembali potensi dan peluang masyarakat untuk keberdayaan yang berkelanjutan.” Nuni Sutyoko, Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia.
Baca Juga: Herbalife Nutrition Rayakan Hari Anak Nasional 2020 Secara Virtual dengan Anak-Anak yang Membutuhkan
Melalui program Resiliency for Women & Farmers yang akan diselenggarakan mulai Juli tahun ini, sebanyak 25 kelompok perempuan pengusaha mikro di Jabodetabek, Jawa Barat dan Jawa Tengah akan mendapat pelajaran keterampilan menjahit dan juga pelatihan menjadi reseller.
Mereka akan mendapatkan pelatihan selama kurang lebih setahun.
Sebanyak 120 petani yang terdiri dari 72 petani kentang dan 48 petani tomat akan merasakan dampak finansial dari program ini.
Baca Juga: Herbalife Nutrition Rayakan Hari Anak Nasional 2020 Secara Virtual dengan Anak-Anak yang Membutuhkan
Diharapkan selama program ini berlangsung, kondisi kedua sektor ini akan pulih dan kembali berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)