NOVA.id – Pegal linu di panggul sering menjadi masalah kesehatan serius saat usia sudah tak lagi muda.
Apalagi, pegal linu di panggul juga suka membuat aktivitas kita jadi terhambat.
Sebetulnya, linu panggul (sciatica) merupakan rasa sakit yang timbul di sepanjang jalur saraf panggul, yang bercabang dari punggung bawah melalui pinggul dan bokong dan turun ke masing-masing kaki.
Baca Juga: Jangan Lagi Takut, Ini 7 Fakta tentang Mandi Malam, Salah Satunya Meningkatkan Gairah Seksual
Gejala ini bervariasi dari satu orang ke orang lain dan tergantung pada kondisi yang menyebabkannya. Biasanya, linu panggul hanya mempengaruhi satu sisi tubuh.
Untuk mendiagnosa linu panggul, dokter perlu melakukan pemeriksaan fisik yang mencakup pengujian kekuatan otot dan refleks.
Pasien mungkin diminta untuk melakukan beberapa latihan peregangan dan melakukan gerakan-gerakan untuk menentukan aktivitas mana yang menyebabkan lebih banyak rasa sakit.
Baca Juga: Sakit Kepala Tipe Tegang, Bisa Tak Terasa, tapi Ternyata Berbahaya!
Jika perlu, dokter mungkin memerlukan tes pencitraan untuk mendapatkan tampilan internal tulang belakang dan membantu menentukan penyebab linu panggul (sciatica).
Tes pencitraan yang paling umum digunakan untuk mendiagnosa linu panggul dan menemukan penyebabnya adalah rontgen, MRI, dan CT scan tulang belakang.
Linu panggul (sciatica) dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang menimpa tulang belakang dan dapat mempengaruhi saraf yang berada di sepanjang punggung.
Baca Juga: Sering Marah-Marah? Awas, Bahaya! Penyakit Ini Siap Mengintai
Ini juga dapat disebabkan oleh cedera, misalnya karena jatuh, atau tumor saraf tulang belakang atau yang bersifat skiatika (tonjolan).
Ini paling sering terjadi ketika hernia diskus, taji tulang di tulang belakang atau penyempitan tulang belakang (spinal stenosis) yang menekan bagian saraf.
Keterbatasan Pengobatan Umum untuk Linu Panggul (Sciatica)
Setelah diagnosa pertama linu panggul, dokter kemungkinan akan memberikan beberapa tips untuk mengobati sakit linu panggul.
“Biasanya disarankan kepada pasien untuk melanjutkan aktivitas mereka sebisa mungkin karena berbaring di tempat tidur atau menghindari aktivitas dapat memperburuk kondisi mereka. Meskipun nyeri yang berhubungan dengan linu panggul (Sciatica) bisa menjadi parah, sebagian besar kasus sembuh dengan beberapa perawatan non-bedah yang biasanya disarankan, dalam beberapa minggu,” kata Menurut Dr Yasuyuki Nonaka, pendiri Lumbago International Clinic.
Dalam hal ini dokter mungkin merekomendasikan solusi sementara seperti obat steroid epidural,
Ini merupakan suntikan kortikosteroid ke ruang epidural dari kanal tulang belakang yang mengelilingi sumsum tulang belakang dan memberi efek kebas pada saraf untuk jangka waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Baca Juga: Waspada! Sering Melewatkan Sarapan Ternyata Rentan Terkena Penyakit Ini
Apabila linu panggul (sciatica) disebabkan oleh diskus yang menonjol, bocor atau herniasi (selip) biasanya operasi diskus dihindari di Jepang.
“Pembedahan mungkin diperlukan untuk rasa sakit parah atau situasi di mana Anda telah kehilangan kendali atas usus dan kandung kemih Anda atau telah mengalami kelemahan pada kelompok otot tertentu dari anggota tubuh bawah. Jadi, setelah beberapa terapi fisik, obat umum biasanya tersisa satu pilihan bagi pasien: pereda nyeri narkotika sebagai obat resep,” katanya.
Ada pasien yang mengupayakan secara mandiri dan memutuskan untuk mengunjungi ahli akupuntur, chiropractor, ahli terapi pijat atau mencoba keberuntungan mereka dengan pengobatan alternatif lain yang tersedia yang dapat mengurangi sampai taraf tertentu gejala linu panggul (sciatica) mereka tetapi kemungkinan besar tidak akan membuatnya hilang.
Opsi Perawatan Invasif Minimal
Untungnya, di Jepang ada banyak fasilitas medis khusus yang menawarkan satu atau beberapa dari opsi perawatan invasif minimal yang tertera di bawah ini untuk pasien yang menderita sakit pinggang dan linu panggul (sciatica).
Salah satunya, Lumbago International Clinic Jepang yang bertempat di kota Osaka.
International Lumbago Clinic menjadi rumah sakit yang memfokuskan perawatan dengan metode minimal invasif terkait perawatan tulang belakang.
Baca Juga: 3 Jenis Diet Sederhana Ini untuk Menghindari Kerusakan Ginjal
Berbagai metode invasif minimal diperkenalkan oleh lembaga ini, namun satu-satunya dan yang pertama di Asia dan di dunia di luar AS di mana DST (Discseel Procedure) dilaksanakan.
Pengobatan DST (Discseel) diyakini sebagai satu-satunya prosedur tulang belakang regeneratif yang benar-benar dapat menutup dan menyembuhkan dinding diskus tulang belakang yang sobek.
Pasien dapat mengirim gambar MRI mereka melalui email atau WhatsApp untuk mengkonfirmasi apakah mereka adalah kandidat untuk perawatan dan apabila memiliki pertanyaan mereka akan dijawab dalam bahasa Inggris atau Mandarin, sebelum mereka memutuskan untuk menjalani perawatan.
Baca Juga: 3 Jenis Diet Sederhana Ini untuk Menghindari Kerusakan Ginjal
Metode ini dikembangkan pada tahun 2010 oleh tim spesialis yang dipimpin oleh Dr. Kevin Pauza untuk perawatan nyeri lumbar dan diskus servikal kronis.
Dr Kevin Pauza termotivasi untuk mengembangkan Prosedur Discseel setelah membantu ratusan pasien yang gagal untuk mengalami pemulihan setelah operasi tulang belakang.
“Seringkali orang yang menderita Penyakit Diskus Degeneratif akan diganggu oleh nyeri punggung dari satu atau lebih diskus yang sobek, yang membuat radang saraf di dalam diskus serta saraf tulang belakang yang berdekatan, menyebabkan nyeri punggung dan nyeri kaki atau nyeri leher dan lengan. Ketika diskus bocor, lama kelamaan ia bisa kehilangan hidrasi dan menjadi degenerasi.” Kata Dr Yasuyuki Nonaka yang juga merupakan rekan seprofesi Dr Kevin Pauza.
Dewasa ini pengobatan DST diyakini sebagai satu-satunya prosedur tulang belakang regeneratif yang benar-benar dapat menutup dan menyembuhkan dinding diskus tulang belakang yang sobek.
Menggunakan Fibrin biologis yang disuntikkan melalui jarum 0,8mm untuk memperbaiki diskus rusak, memungkinkan tubuh seseorang untuk mengganti sel yang rusak dengan sel-sel baru.
Pada dasarnya, tujuan Prosedur Discseel adalah agar biologik Fibrin menyegel dan memicu pertumbuhan jaringan diskus baru yang sehat dimana jaringan terkoyak, dalam upaya menghentikan diskus agar tidak bocor, dan tidak lagi meradang saraf yang menyebabkan rasa sakit dan kebas di punggung dan anggota badan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)