Diam-Diam Simpan Bahaya, Stres pada Anak Bisa Jadi Silent Killer!

By Maria Ermilinda Hayon, Selasa, 18 Agustus 2020 | 23:00 WIB
Diam-Diam Bahaya, Stres Pada Anak Bisa Jadi (Istock )

 

NOVA.id - Kesehatan mental pada anak penting untuk menunjang kehidupan mereka.

Maka, ketika terjadi gangguan, tentu akan berpengaruh pada kualitas kehidupannya.

Anak bisa mengalami masalah mulai dari perilaku, emosi, hubungan sosial, perkembangan psikologis, proses belajar, perilaku makan, kesehatan fisiknya, sampai relasi dengan orangtua dan keluarga.

Baca Juga: Tekanan Mental dan Fisik Jadi Masalah Ibu Milenial Memberikan ASI ke Anak

Sayangnya, tanda-tanda gangguan kesehatan mental pada anak ini, cenderung sulit dideteksi.

“Umumnya gangguan kesehatan mental pada anak sifatnya silent— hampir tidak diketahui. Atau kalaupun ada, tipis sekali. Agak sulit membedakannya. Ini sebuah fluktuasi prilaku saja atau sebuah gangguan.

Penting bagi orangtua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak dan memberikan penanganan sejak dini, guna meminimalisasi risiko jangka panjang saat anak tumbuh dewasa,” ujar Annelia Sari Sani, S.Psi, Psikolog, psikolog anak.

Jika tidak, besar dampaknya.

Baca Juga: Cara Tepat Kelola Emosi Anak agar Tak Bosan Belajar dari Rumah

Data year living of disability— bagaimana sebuah gangguan kesehatan memberi dampak kecacatan atau gangguan dalam kehidupan—dari Riskesdas 2018 mengatakan bahwa gangguan kesehatan mental paling besar memberikan kondisi kecacatan hidup pada seseorang.

Sebab, sesederhana apa pun gangguannya, bila terjadi pada masa anak dan tidak diatasi, bisa membuat gangguan berlanjut, membesar, dan areanya melebar.

Alhasil, gangguan semakin kompleks dan menyebabkan gangguan mental yang lebih besar.

Baca Juga: Orangtua Harus Tahu, Terlalu Sering Memfoto Anak Punya Efek Samping

Ujung-ujungnya dapat mengganggu quality of life anak nantinya.

Maka itu, penting untuk fokus pada masalah kesehatan mental anak agar gangguan ini tak menjadi “silent killer” atau pembunuh tersembunyi.

Bukan berarti mengancam nyawa secara langsung, tapi maksudnya adalah dapat “membunuh” kualitas hidup si kecil di masa depannya.

Baca Juga: Beberapa Tips Permainan dengan Anak untuk di Rumah dari Paddle Pop

 

“Kalau tidak teratasi pada masa anak dan dia berlanjut sampai dewasa, biasanya dia akan memiliki prognosis (prediksi perbaikan dan penyembuhan) yang buruk, dibandingkan kalau terjadinya mulai di masa dewasa.

Karena kita harus trace back mundur lagi untuk mulai memberesi dari akarnya. Itu menjadi sangat sulit,” ungkap Annelia.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)