Prinsipnya high risk, high return.
Ini sedikit berbeda dengan reksa dana pasar uang yang akan mengalokasikan investasi Anda pada instrumen pasar uang seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan bisa juga obligasi yang jatuh temponya kurang dari satu tahun.
Fluktuasinya tak setajam saham, sehingga relatif paling aman dan minim risiko.
Baca Juga: Agar Keuangan Tak Terganggu Resesi, Lakukan 4 Tips Pintar Atur Uang Ini
Meski begitu, reksa dana pasar uang tetap bisa menguntungkan, kok.
Menurut Tejasari, reksa dana pasar uang masih memiliki return yang menarik dan sedikit lebih tinggi di atas bunga deposito.
Apalagi, reksa dana adalah instrumen yang bebas pajak, sedangkan bunga deposito terkena pajak 20 persen.
Baca Juga: Ini 4 Tips Pintar Atur Uang untuk Hadapi Pasangan Boros karena Hobi