"Teruntuk suamiku tersayang. Hari ini aku menulis kata2 untuk imamku penjagaku yg tidak sedetikpun meninggalkanku disaat aku menangis tiada henti,padahal aku tahu kamupun merasakan hal yg sama di saat kita datang penuh kebahagiaan dan pengharapan untuk melihat perkembangan anak kita."
"Tapi ternyata semua itu sirna disaat harus mendengar calon bayi kita hilang detak jantungnya," tulis Fairuz.
Sebagai seorang ibu, Fairuz pun sangat merasa hancur saat mengetahui calon anaknya sudah tiada.
"Hancur perasaan ini melihat bayi kita yg sudah mulai membentuk harus ga ada."
"Mommy daddy sayang kamu nak,mommy ibu yg beruntung kamu pernah ada di rahim ini,rasa sakit proses pengobatan dan kuret yg mommy rasakan tidak bisa menandingi rasa sakit mommy harus kehilangan kamu," sambungnya.
Kini, Fairuz tengah belajar untuk ikhlas menerima peristiwa ini.
"Bismillah belajar untuk ikhlas karena ALLAH lebih sayang kamu nak," ujar Fairuz.
Tak lupa, ia juga mengucapkan terima kasih kepada kedua buah hatinya.
Baca Juga: Yuk, Ciptakan Kebiasaan Sarapan Pagi guna Jaga Asupan Gizi Si Kecil