Menurut dr. Arini Astari Widodo, SpKK, dokter spesialis kulit dan kelamin, eksim atau dermatitis atopik (atopic eczema) adalah penyakit peradangan kulit yang umumnya berawal dari bayi atau anak dan biasanya diturunkan secara genetik.
Namun, kadang-kadang ada juga yang muncul saat dewasa tanpa ada riwayat sebelumnya.
Hal ini dikarenakan adanya kelainan imunologi (sistem kekebalan tubuh), gangguan sawar kulit (lapisan pelindung), atau infeksi bakteri Staphylococcus aureus.
Baca Juga: Gatal Melulu Karena Eksim? Begini Cara Mengobatinya
Selain itu, gangguan kulit ini juga bisa disebabkan berbagai faktor lainnya, seperti polusi, tungau, bulu binatang, bahan baju, detergen, pewangi, pengharum pakaian, skincare dengan parfum, emulsifier, atau pengawet, hingga keringat.
Ya, keringat mengandung banyak mineral seperti natrium yang saat kering, sisa natriumnya tertinggal di kulit dan dapat mengiritasi kulit dan memperburuk kondisi.
“Eksim atopik terjadi akibat adanya pemicu seperti alergen yang kemudian merangsang berbagai sel-sel imun di tubuh yang memicu reaksi alergi, gatal, kering, menimbulkan kemerahan, dan ruam pada kulit. Seseorang dengan dermatitis atopik, kulitnya lebih mudah mengalami iritasi atau alergi,” ujar dr. Arini pada NOVA.