Untuk mudahnya, BNPB menyediakan aplikasi InaRISK yang bisa membantu masyarakat mengenali potensi bencana di wilayah mereka.
Kedua, Agus menyarankan agar masyarakat mulai mengembangkan bangunan tahan gempa.
"Jadi kalau di orang (teknik) sipil itu bilangnya ada proses perkuatan dengan retrofikasi.
"Misalnya ada dinding bangunan yang tidak bagus diberi perkuatan dengan ditambah tulangan yang lebih baru atau kolong yang lebih berat lagi," kata Agus saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (20/7/2019).
Dan yang paling penting, adalah poin ketiga ini.
Agus menghimbau agar masyarakat mampu menerapkan rumus 20-20-20.
Baca Juga: Gempa Besar yang Berpotensi Tsunami akan Hantam Sukabumi, BMKG Berikan Penjelasannya