Kecam Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City, Warga: Lebih Banyak Hal Positif Dibanding yang Negatif

By Dionysia Mayang Rintani, Jumat, 2 Oktober 2020 | 08:30 WIB
Kecam Kasus Mutilasi di Apartemen Kalibata City, Warga: Lebih Banyak Hal Positif Dibanding yang Negatif (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

 

Mulai dari komunitas religius, komunitas sosial, komunitas hewan peliharaan, hingga komunitas berdasarkan hobi seperti catur, tenis meja, futsal, renang, senam, dan lainnya.

Syachrul mengatakan, sudah 7 tahun berturut-turut sebelum pandemi  covid-19, warga apartemen Kalibata City memiliki beragam kegiatan di setiap komunitas-komunitas tersebut.

Tidak hanya itu, berbagai fasilitas yang ada di kawasan ini membuat berbagai kebutuhan para penghuni mudah didapat.

Begitu pun dengan sarana moda transportasi mulai dari stasiun kereta listrik (KRL), shelter ojek online hingga halte Trans Jakarta.

Baca Juga: Telah Cerai, Terungkap Isi Apartemen Yeslin Wang dan Delon Thamrin saat Menikah

“Dulu ada tetangga saya pindah ke rumah tapak di pinggir Jakarta, setelah setahun dia balik lagi kesini. Saya tanya kenapa balik lagi, dia jawab lebih enak di Kalibata City karena semua ada di sini. Kalau lapar tengah malam, tinggal turun ke bawah masih ada warung makan yang buka,” cerita Syachrul yang juga menjabat sebagai Ketua Komunitas Tenis Meja dan Futsal di Kawasan Kalibata CIty.

Rudi, penghuni apartemen Kalibata City lainnya menambahkan rasa kepedulian antar penghuni juga tidak hanya antar penghuni apartemen saja, tetapi juga kepada lingkungan sekitar.

Misalnya, pada saat Ramadhan, setiap buka puasa penghuni selalu mengadakan buka puasa bersama anak yatim dan memberikan sembako.

Baik itu kepada warga sekitar, maupun kepada para penjaga keamanan, office boy, engineering dan lainnya.

Baca Juga: Ibu Lempar Anaknya dari Apartemen Demi Selamatkan dari Kebakaran

“Begitu pun pada saat Natalan. Jadi hubungan antar agama di Kalibata City ini terjalin dengan sangat baik. Acara Agustusan dan donor darah juga rutin kami lakukan,” ujarnya.

Oleh karenanya, para penghuni apartemen Kalibata City menyayangkan jika ada oknum atau pihak yang membuat citra Kalibata City menjadi negatif.

“Di sini ada 18 tower yang di dalamnya total ada 13.580 unit. Jika satu unit diisi oleh dua orang saja, berarti ada 26 ribu jiwa, dan itu banyak sekali. Satu kejadian oleh oknum bisa merusak citra seluruhnya. Padahal masih banyak hal-hal positif yang tidak terekspos,” tegasnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)