Jangan Disepelekan, Berikut 4 Tanda Celana Dalam yang Harus Diganti Baru, Bisa Timbulkan Gangguan Kesehatan!

By Widyastuti, Kamis, 1 Oktober 2020 | 22:21 WIB
Ilustrasi - Jangan Disepelekan, Berikut 4 Tanda Celana Dalam yang Harus Diganti Baru, Bisa Timbulkan Gangguan Kesehatan! (ssuaphoto)

 

NOVA.id - Bukan hanya makanan yang memiliki masa kadaluarsa, ternyata pakaian dalam juga punya, lho.

Pakaian dalam kita pun memiliki saat kadaluarsa dan harus segera kita ganti dengan yang baru.

Termasuk celana dalam, bila sudah lama kita pakai bisa menurunkan kualitas kesehatan dan kenyamanan.

Lalu apa tandanya bila sudah saatnya kita mengganti celana dalam?

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi yang ke-25, Wardah Beuaty Fest 2020 Siap Digelar, Cek Yuk Tanggal dan Rangkaian Acaranya!

1. Ganti kalau karet celana dalam sudah melar

Hal pertama yang bisa kita cek kalau mau mengganti celana dalam adalah dengan memperhatikan elastisitas celana.

Jika sudah merasa tidak nyaman, terlalu longgar, atau melorot ketika digunakan, ada baiknya kita buang saja dan beli yang baru.

2. Jika kainnya sudah bau

Sebaiknya mengganti celana dalam ketika tercium bau tidak sedap pada kain celana dalam, meskipun sudah dicuci.

Pasalnya, beberapa bahan celana dalam seperti bahan polyester jika tercampur dengan keringat akan memunculkan bakteri yang memicu bau.

Selain itu, bila tidak segera diganti, bakteri bisa menginfeksi kelamin dan menimbulkan penyakit.

Jadi, sebisa mungkin pilih celana dalam dari bahan katun, kalau bisa yang katun 100 persen.

Bahan ini lebih mudah menyerap kelembapan dan bisa memberikan sirkulasi udara yang lebih baik dari polyester.

Karena itu, bahan katun lebih tahan terhadap bakteri atau bau tidak sedap.

Baca Juga: Segera Cek! Pemerintah Masih akan Memberi 5 Bantuan Ini kepada Masyakarat di Oktober 2020

3. Ketika sudah muncul bercak

Celana dalam yang sudah terlalu lama digunakan kadang menimbulkan bercak kehitaman, putih, kekuningan, atau kecokelatan.

Hal itu sudah bisa dijadikan tanda bahwa kita harus sudah mengganti celana dalam.

Bercak pada kain celana dalam bisa disebabkan oleh jamur, karat, atau bahan kimia lainnya.

Hal-hal tersebut bisa membahayakan area genital jika masih digunakan dan tidak dibuang.

Baca Juga: Bank Indonesia Perluas Tempat Penukaran Uang Rp75 Ribu Baru di Semua Bank Umum

4. Umurnya sudah lebih dari 5 tahun

Celana dalam yang sudah digunakan bertahun-tahun sudah tidak baik lagi untuk dipakai.

Selain bentuk dan warnanya sudah tidak sedap dipandang mata, bahan kain yang digunakan juga tidak sebaik dahulu pertama membeli.

Ada baiknya mengganti celana dalam setiap enam bulan hingga satu tahun sekali.

Selain bentuk dan fungsinya masih nyaman, celana dalam itu juga masih baik untuk dikenakan.

Kemudian, pilih yang terbuat dari bahan katun.

 

Celana dalam berbahan katun punya pori-pori yang cukup besar, sehingga sirkulasi udara di area genital cukup baik.

Bila ingin digunakan sehari-hari, usahakan pakai bahan katun agar kulit kita bisa bernapas dengan leluasa.

Penggunaan celana dalam bahan katun juga bisa menghindarkan dari risiko seperti biang keringat, ruam kulit, lembap, dan bau tidak sedap.

Baca Juga: Disinggung soal Warisan untuk Betrand Peto, Ruben Onsu: Lah, Orangnya Masih pada Hidup!

Selain itu pilih yang nyaman dikenakan.

Celana dalam yang kesempitan atau kebesaran bisa menimbulkan iritasi.

Sementara soal modelnya, tentu tergantung selera masing-masing. 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)