Keluarga SIP, Ajakan HDI dan Sekolah SPI Lawan Badai Krisis Ekonomi

By Dionysia Mayang Rintani, Kamis, 8 Oktober 2020 | 15:44 WIB
Keluarga SIP, Ajakan HDI dan Sekolah SPI Lawan Badai Krisis Ekonomi (HDI )

 

“Di sisi lain, masyarakat membutuhkan usaha yang efektif dan efisien mengatasi krisis finansial. Modal untuk sukses hanya satu hal, daya juang! Jadi yang pertama harus dibangkitkan di momen krisis ini adalah daya juang,” tuturnya.

Bicara soal daya juang, salah satu yang paling layak bicara soal ini adalah siswa-siswi dan alumni Sekolah Selamat Pagi Indonesia di Batu, Malang, Jawa Timur, sebuah SMA gratis yang khusus dibangun untuk siswa-siswi dari latar belakang kurang beruntung.

Seluruh siswanya berasal dari keluarga sangat miskin atau yatim piatu, mulai dari anak para tukang, preman, pembantu, hingga anak jalanan dan anak yang ditelantarkan oleh orangtuanya.

Anak-anak ini awalnya memiliki kepercayaan diri sangat rendah, ban traumatis.

Dengan bersekolah di SPI, anak-anak ini dibimbing untuk menyembuhkan luka batinnya dan dilatih menjadi entrepreneur agar setelah lulus mereka bisa memutus rantai kemiskinan di keluarga mereka.

Baca Juga: Komnas Perempuan Desak DPR RI untuk Jadikan RUU PKS Sebagai RUU Prolegnas Prioritas 2021

(HDI)

Julianto Eka Putra, sang pendiri Sekolah SPI, atau biasa dipanggil dengan panggilan akrab Ko Jul, adalah seorang top leader di HDI.

Memulai bisnis HDI sejak tahun 1994, Julianto menjadi saksi bagaimana bisnis ini bertahan, di saat masyarakat dihantam berbagai krisis mulai dari tahun 1998, 2008, dan kini.

Berkat kepeloporannya mendirikan Sekolah SPI serta keberhasilannya mentransformasi kehidupan anak-anak kurang beruntung menjadi pribadi yang produktif, Julianto dan Sekolah SPI dianugerahi penghargaan Kick Andy Hero 2018.

Siswa-siswi SPI dilatih menekuni berbagai divisi kewirausahaan, antara lain kuliner atau produksi makanan, tour and travel, taman hiburan anak, pemasaran, keuangan, peternakan, perkebunan, manajemen pertunjukan, penyiaran, merchandise, event organizer,  bahkan hingga production house bernama Butterfly Pictures yang telah memproduksi sebuah film layar lebar berjudul Anak Garuda yang beredar secara nasional pada Januari 2020 silam.

Baca Juga: Wardah Scholarship Buka Pendaftaran Program Beasiswa kepada 100 Mahasiswi untuk 30 Perguruan Tinggi di Indonesia