NOVA.id - Saat anak diare, wajar bila kita sebagai orang tua merasa panik.
Pasalnya orang tua biasanya menemukan perubahan bentuk dan frekuensi BAB.
Melansir dari Kompas.com, dokter spesialis anak RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Shelvy Purtri Amelia, Sp.A, menjelaskan penyebab dan cara mengobati diare pada anak.
Baca Juga: Deretan Masakan Berkuah yang Lezat Disantap Saat Lembur di Rumah
Penyebab diare anak bisa dibagi menjadi 2 yaitu karena infeksi dan non-infeksi.
Pada penyebab pertama, infeksi virus, bakteri, atau parasit biasanya menyebabkan diare.
Sedangkan pada diare non-infeksi bisa disebabkan keracunan makanan, efek obat, alergi makanan, atau efek psikologis.
Baca Juga: Jadi Minumam Favorit Banyak Orang. Ternyata Es Teh Berbahaya dan Bisa Sebabkan Penyakit Serius!
Yang pertama harus dilakukan adalah memberikan oralit (jika sudah bisa minum selain ASI) atau ASI (jika masih bayi) untuk mengganti kehilangan cairan karena diare.
Namun diare pada anak biasanya bisa sembuh sendiri dalam 1 sampai 2 hari.
Akan tetapi, jika muncul gejala-gejala berikut ini, pertimbangkan untuk membawa anak ke rumah sakit:
Baca Juga: Ternyata Makanan Ini yang Bisa Hentikan Diare dengan Cepat lo!
-Buang air besar cair terus menerus dengan disertai darah
-Mulai ada tanda-tanda dehidrasi
-Tidak mau makan atau minum seperti biasa
-Status gizi yang abnormal seperti sangat kurus
-Demam
-Muntah terus menerus
Untuk mencegah anak diare, ada beberapa tips yang bisa dilakukan bagi para orang tua.
Baca Juga: Kandungan Kafein di Dalam Kopi Menjadi Penyebab BAB, Kenapa?
Pertama pastikan lingkungan tempat tinggal dan bermain anak bersih.
Kedua, pastikan makanan dan minuman anak higienis.
Serta jangan lupa untuk meminta anak agar cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyantap makanan, setelah BAB atau memegang benda kotor.
Baca Juga: Susu Formula Keluaran Baru Ini Buat Bayi Alami Reaksi Buruk Lainnya
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.