NOVA.id - Memasuki musim pancaroba, wilayah di Indonesia diminta waspada akan adanya potensi bencana.
Salah satunya disebabkan karena la nina yang sudah muncul di area Samudra Pasifik.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan kesiapsiagaantidak hanya pada tingkat provinsi tetapi hingga tingkat kecamatan, kelurahan atau desa, dan bahkan keluarga.
Melansir Tribunnews, kemunculan la nina ini bisa berdampak buruk pada Indonesia.
Pasalnya, terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan hingga 40 persen di atas normal.
Curah hujan yang tinggi bisa berpotensi menimbulkan bencana seperti banjir hingga tanah longsor.
Baca Juga: Sempat Diprotes Terlalu Mahal, Harga Obat Virus Corona Turun 50 Persen
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan menyebut, otoritas daerah perlu mempertimbangkan tempat evakuasi apalagi di tengah pandemi Covid-19.
"Jangan sampai tempat evakuasi menjadi kluster baru Covid-19. Identifikasi rumahaman yang dapat digunakan sebagai tempat evakuasi sementara,” ujarnya, Minggu (11/10).
Lilik lantas meminta agar semua pihak tetap menerapkan protokol kesehatan 3M.
Baca Juga: Segera Cek! Pemerintah Masih akan Memberi 5 Bantuan Ini kepada Masyakarat di Oktober 2020
Seperti diketahui, 3M terdiri atas mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat jangan terburu-buru panik.
Pasalnya, BMKG selaku badan yang mempelajari dan bisa memprediksi ramalan bencana alam akan menyuguhkan informasi yang tepat.
Baca Juga: Jarang Tampil di Televisi, Ayu Ting Ting Diisukan Kena Covid-19 dan Sedang Isolasi Mandiri?
Di sisi lain, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa fenomena la nina memiliki dampak yang tidak sama di setiap wilayah.
"Dampak intensitas curah hujan di atas normal yang dipengaruhi fenomena La Ninatidak sama di setiap wilayah," ujarnya.
Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk waspada.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)