Kisah Irene Tjawinoto Berhasil Jual Brownies Beromzet Ratusan Juta Rupiah

By Tentry Yudvi Dian Utami, Kamis, 22 Oktober 2020 | 14:32 WIB
Kisah Irene Tjawinoto Berhasil Jual Brownies Beromzet Ratusan Juta Rupiah (Casilla Marroon)

Selain diuntungkan situasi, brownies yang dijual Irene memang cukup disukai karena berjenis fudgy, yang merupakan paduan kerenyahan di bagian atas dan tekstur yang lembut pada kuenya.

Apalagi camilan ini dijual dengan lima rasa yang cukup mengundang selera, seperti rasa original, almond, pistachio, red velvet with cream cheese dip, dan speculoos.

Kualitas Premium

Kesuksesan Irene buka usaha Casilla Marron bermula dari Oktober 2019 lalu.

Ketika itu, dia tertarik jualan brownies karena memang dia suka dengan kue tersebut. Sebelumnya dia merasa, kue berwarna cokelat yang dijual dipasaran seperti enggak siap makan dan sulit dibawa ke mana-mana.

“Terus aku pengin jualan brownies kayak di luar negeri yang jenis fudgy, jadi lembut dan enggak susah dimakan. Aku juga pengennya bikin brownies yang bisa dibawa jalan-jalan atau dijadikan camilan di kantor. Brownies siap makan saja, jadi enggak perlu dipotong,” jelas Irene.

Baca Juga: Wajahnya Nyaris Ditendang Ayu Ting Ting, Andika Kangen Band Perawatan ke Dokter dan Takutkan Hal Ini!

Akhirnya, dengan modal Rp20 juta, perempuan kelahiran Jakarta, 6 Desember 1995 ini mulai beli peralatan masak yang semi pabrik untuk produksi massal.

“Walaupun ini bisnis rumahan, tapi aku pengin bikin juga buat produksi massal, buat perayaan hari raya juga. Jadi aku memang habis banyak di peralatan,” kata Irene.

Sementara untuk rasa, Irene mengaku bila brownies yang dibuatnya itu punya kualitas premium. Untuk menghadirkan rasa yang pas, Irene sampai trial and error selama tiga bulan dulu sebelum launching.

“Aku memang menghadirkan yang premium, terutama pada cokelatnya, yah. Kita pilih yang terbaik. Terus biar enggak terlalu lengket, kita kombinasikan antara fugdy dengan kue,” jelas Irene.

Dari situ, Irene lalu menjual dagangannya di akun Instagram @casilla.marron dengan sistem pre order, karena dia pengin menghadirkan brownies yang baru dibuat, bukan stok.

Baca Juga: Inspirasi di Balik Bisnis Kuliner Rendang Jengkol Beromzet Rp 40 Juta