Bahkan, membentuk dirinya menjadi seperti sekarang, jadi perempuan kuat dan berani melangkah.
“Kayaknya dari luar hidup aku like a princess, but excatly, it’s a very lonely life. Tapi aku pikir ini kehidupan yang baik,” ucapnya.
Beruntung, selama ini ayahnya selalu mencukupi Raline dengan segudang pendidikan, hingga akhirnya membuat perempuan berdarah Medan ini berhasil keluar dari “cangkang”.
Tak hanya itu, setelah berdamai, dirinya juga berhasil menemukan jati dirinya sendiri.
“Sejalan kita tumbuh dan dewasa, kita hancurkan fasadnya sehingga rasa sakit itu bisa keluar, dan akhirnya kita bisa jadi diri sendiri,” jelas Raline.
Sayangnya, pelajaran hidup tak berhenti di sana.