Pemanfaatan konten lokal seperti kain tradisional yang dibuat oleh para perajin kain menggunakan bahan ramah lingkungan dan perwarna alam merupakan penerapan konsep sustainable yang banyak dilakukan oleh kreator fesyen muslim dalam membuat karya yang ditampilkan dalam perhelatan ini.
Ragam corak yang khas dari kain nusantara membuat produk fesyen muslim Indonesia memiliki identitas yang berbeda dengan negara lain.
Konten lokal yang dikemas sesuai selera internasional dengan mengacu pada Trend Forecasting 2021/2022 bertema The New Beginning tentang perubahan pola hidup menghadapi era baru menjadi daya tarik untuk berkompetisi di pasar global.
Baca Juga: Awas, Sering Cuci Hijab Bisa Membuat Bahan Rusak dan Bikin Jelek Penampilan
Strategi lain dalam mengaplikasikan prinsip sustainable adalah penggunaan bahan yang terbarukan dan mudah diurai, hemat energi, daur ulang, desain multi-fungsi, dan lainnya.
Dengan memberikan perhatian pada sustainable yang sedang menjadi perhatian dunia dipastikan menjadi nilai tambah untuk menarik pasar global dan menciptakan citra bahwa Indonesia telah bersiap sebagai pusat industri halal global.
Sustainable fashion, sustainable lifestyle bukan hanya sekadar tema yang diusung dalam Modest Fashion ISEF 2020.
“Dengan semangat dan roh itu diharapkan secara bisnis dan kreativitas kita bisa menjadi terdepan yang dapat menjadi pusat fesyen muslim dunia yang implikasinya meningkatkan perekonomian Indonesia dan mensejahterakan rakyatnya,” jelas Jetty R Hadi, Vice Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC).