Berdasarkan studi dalam Nature Neuroscience, keinginan seseorang untuk kembali selingkuh ini ada hubungannya dengan bagaimana tanggapan otak dan perasaan manusia terhadap tindakan berbohong.
Untuk membuktikannya, peneliti di University College mencoba membuat rekayasa penelitian.
Para responden diminta untuk membantu pasangan mereka menebak isi koin dalam kaleng yang diburamkan.
Bila tebakan mereka melebihi junmlah koin yang ada, responden akan diberi hadiah uang.
Hasilnya, kebanyakan para partisipan berbohong dan melebih-lebihkan isi koin dalam kaleng tersebut.
Peneliti kemudian mengamati amygdala, bagian dari otak yang mengatur emosi, selama partisipan berbohong.
Baca Juga: Menurut Psikologi, Ini 9 Ciri Pasangan Selingkuh, Kenali Tandanya Sekarang Juga!