Indonesia Resesi, Ini 4 Cara Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi

By Presi, Minggu, 15 November 2020 | 16:35 WIB
(Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi) Indonesia Resesi, Ini 4 Cara Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi (Pixabay)

NOVA.id - Pandemi covid-19 sangat mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan kita, termasuk pada sektor kesehatan dan ekonomi. 

Agar kesehatan kita terjaga, kita harus  disiplin pada protokol kesehatan dengan terbiasa melakukan 3M dan #ingatpesanibu, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, seta mencuci tangan dengan sabun.

Selain kesehatan, sektor ekonomi juga sangat terpengaruh karena pandemi covid-19 ini.

Baca Juga: Sektor Pariwisata Ketatkan Protokol Kesehatan Covid-19 di New Normal

Karena pandemi covid-19 ini, banyak negara mengalami resesi, termasuk Indonesia.

Kepala Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Hidayat Amir mengatakan, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dari empat faktor itu, penanganan covid-19 merupakan faktor utama yang bisa membangkitkan perekonomian Indonesia.

"Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah penanganan covid-19," ujar Hidayat dalam webinar Indonesia Economic Outlook 2021, Sabtu (14/11) siang.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Juga Bisa Pintar Atur Uang Selama Resesi Ekonomi dengan Tips Ini

Hidayat menegaskan penanganan covid-19 tak boleh terkendala apapun, termasuk anggaran.

Kabar baiknya, Hidayat mengatakan bahwa tren kasus covid-19 di Indonesia cenderung turun.

 "Kalau kita lihat di Indonesia sudah cenderung turun. Karena waktu itu ada libur panjang, keliatannya agak longgar. Tetapi trennya lagi trun," ujarnya.

Selain penanganan covid-19, pemerintah juga melakukan ekspansi fiskal  demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: Ini Laporan PBB Mengenai Dampak Berat pada Perempuan dan Anak Perempuan yang Tertinggal Selama COVID-19

Ekspansi fiskal membuat seluruh sumber daya termasuk anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) difokuskan untuk menangani corona termasuk mengatasi dampak ekonomi pandemi corona.

Adapun dukungan ekspansi fiskal dilakukan dengan melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional (PEN), yakni dukungan sisi permintaan melalui penguatan bantuan sosial ( bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT).

Kemudian, dukungan sisi penawaran yang berfokus pada insentif kredit dan penjaminan bagi UMKM dan korporasi.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah akselerasi reformasi. Hidayat mengatakan akselerasi reformasi sudah dimulai dari UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Baca Juga: Tips Pertahankan Bisnis di Masa Pandemi dengan Ekonomi Syariah

 

 

 

Selain itu, Hidayat menyebut pemerintah juga sudah menjalankan reformasi anggaran dan menyiapkan Lembaga Pengelola Investasi yang merupakan turunan dari UU Omnibus Law Cipta Kerja.

Tak berhenti sampai di situ, pertumbuhan ekonomi global juga berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kita lihat China sudah lebih membaik. Ini juga ada sentimen positif dari Amerika. Mudah-mudahan ketegangan dua negara itu mereda sehingga aktivitas ekonomi global akan kemabli akselerasi," jelas Hidayat.

Baca Juga: Sang Ayah Positif Covid-19, Bibi Ardiansyah Kini Harus Nafkahi Ibu dan Ketiga Adiknya

Pertumbuhan ekonomi akan menjadi lebih baik jika kita turut membantu keempat upaya pemerintah tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, apalagi bila kita harus beraktivitas di luar rumah.

Jadi, #IngatPesanIbu dan terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun, ya!

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)