NOVA.id - Pandemi covid-19 yang masih terus terjadi di Indonesia membuat kita lebih sadar akan kebersihan.
Kita sendiri dianjurkan untuk melakukan 3M dan #ingatpesanibu untuk memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun.
Tak cuma sadar akan kebersihan diri, kita juga harus lebih memperhatikan kebersihan rumah.
Tak dapat dipungkiri, membersihkan rumah di masa pandemi corona menjadi lebih ekstra. Sayangnya, masih ada bagian rumah yang tidak bersih karena masih ada debu dan noda sana-sini.
Baca Juga: 4 Tips Membuat Ruang Bermain Anak yang Aman dan Nyaman: Si Kecil Bisa Betah di Rumah
Jangan keburu patah semangat dulu karena rumah belum kunjung bersih. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan cara membersihkan rumah yang belum tepat.
Hal ini membuat kebersihan rumah menjadi tidak maksimal.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, setidaknya ada 9 kesalahan umum yang biasa kita lakukan saat membersihkan rumah yang justru membuatnya semakin kotor.
Wah, apa saja?
Baca Juga: Buah dari Bisnisnya yang Berjalan Lancar, Umi Pipik Kini Tinggal di Rumah yang Nyaman nan Mewah
1. Menggunakan kain lap yang sama di seluruh rumah
Meskipun sudah disemprot dengan larutan pembersih, namun jika kain lap yang sama dipakai di seluruh rumah, maka kita justru menyebarkannya debu dan noda ke seluruh rumah.
Bisa jadi kuman dari kamar mandi justru berpindah ke meja makan karena kita menggunakan lap yang sama.
Cara memperbaikinya: Gunakan lap baru dan berbeda untuk setiap permukaan yang dibersihkan, atau siapkan kain pembersih mikrofiber untuk setiap area rumah.
Kain pembersih serat mikro mudah dicuci untuk menghilangkan debu dan kotoran yang melekat untuk kemudian digunakan kembali.
Baca Juga: Bikin Tempat Kerja Selama WFH Jadi Nyaman Yuk, Coba Ubah Interior Rumah agar Lebih Asyik
2. Menggunakan kemoceng
Jika Sahabat NOVA menggunakan kemoceng bulu untuk membersihkan debu di permukaan lemari atau kaca, hal ini malah membuat debu beterbangan ke semua tempat.
Karena, kemoceng justru menyebarkan debu di sekitar permukaan atau mendorongnya ke pinggir hingga jatuh ke tanah, bukan menghilangkannya.
Cara mengatasinya: Gunakan kain pembersih mikrofiber atau kertas bekas dengan larutan pembersih yang sesuai, tergantung pada permukaan yang akan dibersihkan.
Baca Juga: Yuk Pilih Warna-Warna Ini untuk Cat Ruang Tamu, Bisa Bikin Penghuni Merasa Teduh
3. Tidak membersihkan penyedot debu
Ketika filter vakum belum diganti atau dibersihkan dalam waktu lama, penyedot debu tak lagi bisa menyedot kotoran karena berkurangnya daya hisap.
Selain itu, kotoran justru bisa tertiup kembali ke dalam udara dan karpet di sekitarnya.
Cara memperbaikinya: Ganti atau kosongkan kantong atau tabung penyedot debu segera setelah penuh.
Lap alat penghisap debu, selang, dan ventilasi dengan kain pembersih mikrofiber lembab atau handuk kertas lembap, periksa kembali apakah penyedot debu telah dicabut terlebih dahulu sebelum membersihkannya.
Gunakan juga masker, agar debu di vakum cleaner tidak terhirup.
4. Mengeringkan sikat toilet sebelum dikembalikan ke tempatnya
Jika sikat toilet segera dikembalikan tempatnya setelah digunakan, kelembapan dan kuman dari toilet terjebak di dalam wadah dan sikat.
Suhu yang lembap itu menjadi tempat ideal mereka berkembang biak. Kuman ini kemudian akan disebarkan kembali ke toilet saat sikat nanti digunakan lagi.
Cara memperbaikinya: Setelah menyikat, biarkan sikat toilet benar-benar kering sebelum mengembalikannya ke tempatnya.
Baca Juga: Toilet Keluarkan Bau Tak Sedap Saat Musim Hujan, Begini Cara Menghilangkan Aromanya
5. Tak membersihkan wastafel
Wastafel juga bisa menjadi salah satu sarang kuman karena adanya sisa makanan yang menyelip di bagian-bagiannya.
Masalah ini diperparah ketika makanan atau genangan air tertinggal di wastafel, saluran pembuangan, atau tempat pembuangan sampah.
Cara memperbaikinya: Lap wastafel setelah digunakan. Lakukan pembersihan menyeluruh setiap satu bulan sekali.
Baca Juga: Bersihkan Saluran Wastafel yang Mampet dengan Bahan Mudah Ini!
6. Membersihkan dari bawah ke atas
Salah urutan dalam membersihkan juga menjadi kesalahan umum yang sering dilakukan. Kebanyakan orang menyapu lantai terlebih dahulu baru mengelap dan memberihkan debu dan kotoran di atas furnitur.
Akibatnya, remah-remah, debu dan kotoran kembali berjatuhan ke atas lantai.
Cara mengatasinya: Bersihkan ruangan dari atas ke bawah. Mulailah dengan jendela, mulai dari meja, kursi dan sofa, meja samping dan meja uang tamu, diakhiri dengan membersihkan lantai.
Baca Juga: Ingin Dengar Suara Air Hujan di Hari Cerah? Begini Cara Desain Rumahnya
7. Menyemprotkan pembersih langsung ke permukaan
Menyemprotkan pembersih langsung ke furnitur, meja dapur, atau kaca dapat menyebabkan larutan menumpuk, menyebabkan furnitur dan permukaan justru terasa berminyak, serta meninggalkan corak garis-garis di kaca.
Hal ini juga dapat menyebabkan kotoran dan debu menempel lebih kuat.
Cara mengatasinya: Semprotkan larutan pembersih pada kain pembersih mikrofiber atau handuk kertas sekali pakai, lalu seka permukaan.
Baca Juga: Feng Shui Ruang Tamu: Ciptakan Atmosfer Baik yang Bisa Tarik Rezeki untuk Rumah
8. Tidak membersihkan mesin cuci
Serpihan kulit, tungau debu, dan noda dari pakaian dapat tertinggal di drum mesin cuci serta pada pintu dan dispenser deterjen. Hal ini membuat kita mencuci pakaian dengan air kotor, dan akhirnya menjadi bau.
Cara memperbaikinya: Untuk mesin cuci bukaan atas, mulai dengan pengaturan pencucian terpanjang dan terpanas.
Saat drum hampir penuh dengan air, tuangkan 1 liter cuka dan 1 cangkir soda kue, biarkan tutupnya terbuka dan biarkan campuran tersebut berada dalam siklus putaran setidaknya selama satu jam.
Baca Juga: Jangan Biarkan Pintu Mesin Cuci Tertutup saat Tak Digunakan, Bahaya Ini Mengintai
Saat siklus dijeda, bersihkan tutupnya serta celah dan celah lain yang terlihat. Tutup penutupnya, biarkan siklus pencucian berjalan.
Ulangi pencucian dengan cuka dan soda kue, jika perlu, lalu seka bagian dalam mesin cuci dan biarkan tutupnya terbuka agar mesin cuci benar-benar kering.
Untuk mesin cuci bukaan depan, tuangkan larutan 1/4 cangkir soda kue dan air ke dalam kompartemen deterjen dan tuangkan 2 cangkir cuka ke dalam drum.
Setel mesin ke suhu terpanas dan biarkan mesin melakukan tugasnya. Setelah siklus selesai, seka drum hingga bersih, bersama dengan pintu, kompartemen deterjen, dan bagian luarnya.
Baca Juga: Cukup Taruh Tisu Basah ke Dalam Mesin Cuci, Hal Tak Terduga Ini Bisa Terjadi pada Pakaian Kita
9. Mencuci talenan dengan sabun cuci piring
Meskipun sabun cuci piring dan air panas mampu menghilangkan sisa makanan yang terdapat dari talenan, bekas potongan pisau pada talenan plastik dan kayu menjebak partikel makanan mikroskopis di dalamnya.
Bakteri ini berkembang biak yang berpindah ke makanan apa pun yang disiapkan di talenan.
Cara memperbaikinya: Sebagai gantinya, rendam talenan dalam hidrogen peroksida atau larutan pemutih (2 sendok makan pemutih dan 1 galon air), bilas dengan air dan keringkan sepenuhnya.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Cara Cuci Piring Seperti Ini Bisa Pengaruhi Nafsu Makan Lo!
Selain itu, terus terapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari, apalagi bila kita harus beraktivitas di luar rumah.
Jangan sampai kita abai, karena bisa membahayakan keluarga kita di rumah.
Jadi, #IngatPesanIbu dan terapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan dengan sabun, ya!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store. (*)