Riset Google Sebut 5 Tantangan Perempuan Indonesia dalam Berwirausaha

By Yunus, Sabtu, 28 November 2020 | 12:02 WIB
Ada 5 tantangan perempuan Indonesia dalam berwirausaha, menurut riset Google terbaru. (ijeab)

NOVA.id - Berwirausaha, apalagi di masa pandemi Covid-19 ternyata tak mudah bagi perempuan Indonesia.

Riset Google terbaru menyebut ada 5 tantangan perempuan Indonesia dalam berwirausaha.

Riset yang dirilis Rabu (25/11) itu memang dilakukan untuk mengetahui keinginan dan tantangan yang dihadapi perempuan Indonesia dalam berwirausaha.

Baca Juga: Ikut Serta Permudah Belajar dari Rumah di Masa Pandemi, Google Banyak Beri Bantuan untuk Pendidikan Indonesia

Melalui program Women Will, Google dan Kantar melakukan riset terhadap 990 perempuan dan 510 laki-laki pada dua bulan pertama tahun 2020 lalu.

Dalam riset yang berjudul “Advancing Women in Entrepreneurship,” salah satunya terungkap 5 tantangan perempuan Indonesia dalam berwirausaha.

Tantangan pertama adalah kurangnya jaringan bisnis dan keterampilan mereka dalam pemasaran.

Baca Juga: Bersama Kementerian Parekraf, Google Luncurkan Gapura Digital untuk Wonderful Indonesia

Kemudian yang kedua, perempuan Indonesia merasa akses ke sumber modal terbatas.

Tantangan ketiga, mereka yang baru wirausaha sering kali merasa kurang percaya diri, takut gagal, bahkan merasa kurang pemahaman untuk memulai.

Sementara keempat, kewajiban perempuan untuk berkeluarga juga jadi tantangan tersendiri.

Baca Juga: 5 Upaya Google untuk Pemulihan Ekonomi Nasional yang Terdampak Pandemi

Nah, tantangan terakhir, sebagian perempuan sudah merasa nyaman dengan pekerjaan yang ada.

Sementara di sisi lain, berdasarkan riset Google, 8 dari 10 perempuan ingin meningkatkan keterampilan dalam menjalankan bisnis.

Bahkan, 83 persen perempuan menyatakan bersedia mengikuti pelatihan online, dan ini merupakan angka tertinggi yang tercatat di Asia Tenggara.

Baca Juga: Lawan Disinformasi di Masyarakat, Google Indonesia Luncurkan 2 Proyek Jurnalisme

Menurut riset, pengguna internet perempuan menghabiskan rata-rata 5,5 jam sehari untuk online, dengan 85 persennya menggunakan ponsel untuk mengakses internet.

“Ada peluang untuk menggunakan pelatihan online sebagai cara memenuhi keinginan belajar keterampilan tambahan dan mendukung kesuksesan pewirausaha perempuan,” jelas Veronica Utami, Marketing Director, Google Indonesia.

Veronica juga menyebut, acara pelatihan dan berjejaring harus lebih banyak dilakukan secara online akibat Covid-19.

Baca Juga: Ulang Tahun Google ke-22, Karakter Google Doodle Rayakan Lewat Video Call

“Kita memiliki kesempatan bagus untuk memanfaatkan sikap terbuka mereka terhadap pelatihan online,” tambah Veronica.

Itu sebabnya, melalui Women Will, Google berusaha menciptakan dan mendukung kesempatan berjejaring, untuk menghubungkan perempuan dengan orang lain yang sepemikiran.

Jadi nantinya mereka akan membantu mengurangi kebingungan mengenai cara memulai bisnis sendiri.

“Kami ingin membangun komunitas perempuan yang merasa cukup percaya diri dalam berwirausaha,” tambah Veronica.

Upaya Google itu berguna untuk membantu menopang dan mencukupi kebutuhan keluarga. “Yang kita tahu sangatlah penting bagi perempuan Indonesia,” tambah Veronica.

Artinya, Google sangat mendukung agar tantangan perempuan Indonesia dalam berwirausaha bisa dihadapi sebaik-baiknya. (*)