Musim Hujan, Bernarkah Risiko Penyebaran Covid-19 Ikut Meningkat?

By Content Marketing, Rabu, 9 Desember 2020 | 23:43 WIB
Ilustrasi suasana hujan dan penggunaan payung (Shutterstock)

Nova.id – Sejak akhir Oktober lalu, sebagian wilayah di Indonesia sudah mulai diguyur hujan. Kondisi ini akhirnya menimbulkan kekhawatiran baru di tengah masyarakat, salah satunya yakni risiko transmisi Covid-19, mengingat musim penghujan sering dikaitkan dengan penyakit infuenza.

Lalu, benarkah musim penghujan memicu risiko tinggi penularan Covid-19? Rupanya, hingga saat ini belum ditemukan korelasi antara pengaruh musim hujan dengan penyebaran Covid-19.

Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung dr Panji Hadisoemarto, menjelaskan bahwa terdapat beberapa riset yang menunjukan suhu dan kelembapan yang tinggi di musim panas, mampu menurunkan transmisi Covid-19 pada negara-negara dengan empat musim.

"Tetapi saya enggak terlalu yakin kalau itu akan terjadi di Indonesia," kata Panji seperti dikutip dari Grid Health, Senin (07/12/2020).

Baca Juga: Blak-blakan, Nikita Mirzani Bongkar Masa Lalu Wijin Saputra, Gisel Benarkan Soal Fakta Ini

Panji pun mencoba melihat bagaimana penyebaran dua virus selain Covid-19 pada musim hujan di Indonesia, yakni influenza dan virus corona selain SARS-CoV-2 (batuk dan pilek).

Pada influenza, penularan virus di negara empat musim memuncak saat musim dingin, di mana kelembapan dan suhunya rendah.

"Namun jika dilihat di Indonesia dan Thailand, influenza lebih banyak di musim hujan," paparnya.

Sedangkan pada kasus batuk dan pilek, angka kasus penyakit ini justru meningkat saat musim dingin di negara dengan empat musim. Padahal, di Indonesia kasus ini kerap meningkat di musim hujan.

Baca Juga: Segera Tayang! Ini 4 Fakta Drama Korea True Beauty yang Banyak Dinantikan Penggemar

"Sementara di negara-negara seperti Indonesia dan Thailand, sifat musimannya enggak terlalu jelas dan cenderung meningkat di musim hujan," imbuhnya.

Dari kedua virus tersebut, Panji menyimpulkan bahwa cuaca dan iklim bukan faktor independen yang sepenuhnya memengaruhi transmisi virus.

"Artinya cuaca tidak berpengaruh terhadap virus, tapi ada dampak yang tidak langsung seperti cuaca ke perilaku manusianya. Perilaku manusia inilah yang mengubah transmisi virusnya," jelas Panji.

Meski begitu, Panji mengingatkan bahwa tidak ada salahnya bagi masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati ketika memasuki musim hujan. Tindakan antisipasi seperti menjaga pola makan, membawa masker cadangan, serta tetap mematuhi protokol kesehatan 3M lewat menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Baca Juga: Segera Tayang! Ini 4 Fakta Drama Korea True Beauty yang Banyak Dinantikan Penggemar

“Virus penyebab Covid-19 masih ada di mana-mana. Maka kita harus tetap waspada, protokol kesehatan yang selalu kita promosikan tetap harus dilaksanakan," tutupnya.