BCL dan Edric Tjandra Lakukan Tes Swab Mandiri, Koordinator Relawan Satgas Covid-19: Sangat Tidak Disarankan!

By Alsabrina, Kamis, 10 Desember 2020 | 13:03 WIB
Tes swab tak boleh dilakukan secara mandiri seperti yang dilakukan BCL dan Edric Tjandra (kolase iStockphoto & instagram/bclsinclair)

NOVA.id - Pandemi virus corona masih terjadi di Indonesia dan bahkan kini banyak pasien positif terjadi di lingkaran dekat kita.

Demi meminimalisir laju penyebaran Covid-19, PSBB transisi di Jakarta dan di beberapa daerah pun masih terus dilakukan.

Walau begitu, sudah banyak juga masyarakat yang telah kembali bekerja dengan mengikuti protokol kesehatan.

Baca Juga: Ustaz Yusuf Mansur Positif Covid-19: Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah

Pun dengan artis-artis Indonesia yang kembali bekerja di layar kaca.

Untuk itulah kini beberapa artis rutin melakukan tes virus corona sesudah mereka melakukan aktivitas di luar rumah dan bertemu banyak orang.

Saat ini tersedia tiga jenis tes corona yang sesuai strandar, mulai dari rapid tes, swab PCR dan swab Antigen.

Baca Juga: Musim Hujan, Bernarkah Risiko Penyebaran Covid-19 Ikut Meningkat?

Tidak sedikit juga yang melakukan tes mandiri tanpa pendampingan tenaga medis.

Dua artis yang melakukan tes mandiri tersebut adalah BCL dan Edric Tjandra.

Bunga Citra Lestari melakukan swab tes untuk Vidi Aldiano. (Instagram/bclsinclair)

Baca Juga: Setelah Dinyatakan Positif Covid-19, Sandiaga Uno dan Istri Lakukan Isolasi Mandiri: Di Balik Kesulitan Pasti Ada Kemudahan

Dalam unggahan instastory BCL terlihat istri Ashraf Sinclair tersebut tengah melakukan tes dengan memasukkan alat tes swab ke dalam rongga hidung Vidi Aldiano dan Nino RAN.

Tes swab yang dilakukan BCL kepada Vidi Aldiano (kiri) dan Nino RAN (kanan). (kolase instagram)

"Sakit banget sumpah. Sakit banget, ini sakit seumur hidup gua," teriak Vidi Aldiano.

Sedangkan Edric Tjandra jelas-jelas mengaku melakukan tes swab antigen sendiri.

Dia mencolok hidungnya sendiri dengan alat swab di rongga hidungnya.

Baca Juga: Rayakan Hari Ibu di Tengah Pandemi Covid-19, Brisia Jodie Bikin Konser Tunggal Virtual Kisahku

Hal ini pun menjadi pertanyaan banyak orang mengingat tes swab harus dilakukan oleh tenaga profesional.

Baik BCL dan Edric Tjandra lakukan tes swab mandiri dan mereka bukanlah seorang tenaga ahli.

Edric Tjandra melakukan swab antigen secara mandiri. (Instagram/edrictjandra)

Baca Juga: Berapa Hari Setelah Terinfeksi Pasien Covid-19 Bisa Menularkan Virus Pada Orang Lain?

Seperti yang NOVA.id kutip dari Grid.id, Tim Grid.id mencoba melakukan konfirmasi kepada Koordinator Relawan Satgas Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i apakah tindakan tersebut dianjurkan atau tidak.

Sebagai tenaga medis, dr. Adda'i tidak menganjurkan seseorang melakukan swab tes mandiri, bukan dilakukan oleh tenaga medis.

"Sangat tidak disarankan, engga boleh, saya sebagai tenaga medis melarang itu supaya tidak diikutin banyak orang. Udah pandemi ini engga selesai, ditambah gitu semakin banyak penularan, minimbulkan rasa aman yang palsu," kata dr. Muhammad Fajri Adda'i kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Rabu (9/12/2020).

Baca Juga: Rapid Test, Tes Swab, dan Serologi, Mana yang Lebih Akurat?

Mengapa tidak disarankan?

Ada beberapa alasan yang dijelaskan dr. Adda'i, yang pertama teknik swab yang salah sehingga bisa menimbulkan false negatif atau negatif yang palsu.

"Swab itu kan cara mengambilnya, itu kalau kita ngambilnya engga benar itu false negatifnya tinggi, Swab antigen yang ketika jumlah kumannya sedikit itu kemampuan menemukannya jauh lebih rendah, bahkan beberapa case, itu sensitifitasnya nol," katanya lagi.

Baca Juga: Benarkah Rapid Test Antigen Lebih Efektif dari Rapid Tes Antibodi?

Selain memberikan hasil negatif yang palsu, mereka yang melakukan swab mandiri dan tidak dengan pertolongan medis berisiko tinggi.

Proses usap yang salah di rongga hidung ternyata bisa membawa masalah baru.

"Betul (bisa terjadi masalah), kalau di hidung ada namanya kontramedia, ada konkon kayak tulang dilapisi mukosa, ada tiga konka ada yang atas bawah,"

Baca Juga: Tanpa Rasakan Gejala Apa pun, Cristiano Ronaldo Dinyatakan Positif Covid-19

"Kalau kita colok-colok itu bisa berdarah, ada tata cara melakukan swab di hidung pelan-pelan masuknya. Bisa cedera," ujar dr. Adda'i.

Begitu juga metode swab di mulut, juga memiliki risiko yang besar jika dilakukan sembarangan.

Risikonya mulai dari muntah hingga infeksi.

Baca Juga: Menyayat Hati, Anak Laki-Laki Ini Kehilangan Nyawa Gara-Gara Alat Tes Swab Patah di Dalam Hidung, Meninggal Dunia 24 Jam setelah Masuk Rumah Sakit

"Di mulut bisa muntah, karena ada reseptor muntah, kalau dia nusuk sembarangan kena tonsil (amandel), kan tonsilnya bisa berdarah, luka, bisa jadi infeksi," jelasnya.

Tak cuma masalah bagi orang yang sedang dites swab, seseorang yang membantu melakukan swab seperti yang dilakukan artis BCL juga sangat keliru lantaran tak menggunakan APD yang ketat.

Hal ini justru akan meningkatkan risiko terpapar virus corona dari seseorang yang tengah lakukan swab.

Baca Juga: Lakukan Swab Test Sampai 15 Kali dan 82 Hari Karantina, Kisah Perjuangan Pasien Sembuh dari Virus Corona Ini Bikin Haru!

 

 

"Risiko juga yang swab bisa ketularan, makanya standarnya harus bagus. Bisa ketularan orang dia mengaga begitu. Dokter-dokter atau siapapun di tenaga medis yang besangkutan dengan saluran pernapasan pasti APD-nya ekstra," lanjut dia.

Maka dari itu, dr. Muhamad Fajri Add'i mengimbau untuk menlakukan swab tes dengan bantuan tenaga medis di rumah sakit dan faskes yang memiliki standar untuk melakukan tes corona.

"Sebaiknya di rumah sakit, tenaga medis yang jelas, kalau bisa di rumah sakit atau faskes yang berstandar melakukan itu," tandasnya. 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)