Globalisasi budaya Korea yang dipelopori oleh kaum muda Korea, kiranya akan menghadirkan beragam inspirasi, khususnya buat kaum muda Indonesia untuk bangga, serta kreatif dalam memberikan sentuhan inovasi terhadap ragam seni pertunjukkan khas Indonesia, agar turut mendunia.
“Sisi lainnya, hadir dari semangat pantang menyerah untuk selalu berkreasi dalam kondisi sesulit apapun. Selalu positif thinking, bahagia dalam menjalani hidup terutama dimasa pandemi seperti sekarang ini. Ini sesuai dengan kampanye Sasa Tepung Bumbu, #ApaSihYangGaBisa " ujar Albert.
Korean Wave melalui musik yang melanda di berbagai negara juga menghadirkan hal serupa pada ragam budaya Korea lainnya.
Salah satunya kuliner khas Korea.
Baca Juga: Banyak yang Bilang Boy William Mirip Siwon Super Junior, Hyoyeon SNSD Mengakuinya: Iya Mirip, Tapi..
Ragam penyajian hadir dari kelas premium hingga street food yang digemari anak muda. Boleh dibilang, kuliner Korea telah menjadi bagian dari selera anak muda Indonesia.
Sebagian besar menu Korea dikenal praktis, serta banyak varian yang memiliki kesamaan dengan menu populer Indonesia, diantaranya Korean Fried Chicken (ayam goreng krispi), Kimchi Bokkumbap (Nasi goreng), Bulgogi (Barbeque daging), yang semuanya bisa diolah dengan menggunakan beragam produk Sasa, terutama produk Sasa Tepung Bumbu.
Beradaptasi dengan Korean wave, Sasa Tepung Bumbu baru-baru ini juga meluncurkan produk kemitraan UMKM yakni Chickydang, konsep retail berupa gerobak chicken kekinian yang menghadirkan menu Korean Rice Bowl untuk menggarap demam Korea terutama di bidang kuliner Indonesia.
Baca Juga: Daftar Pria Tertampan Abad Ini, Jungkook dan V BTS Masuk 5 Besar!