NOVA.id - Seorang ibu harus mengandung sembilan bulan sebelum melahirkan sang buah hati ke dunia.
Saat mengandung, tak jarang perempuan mengalami stres.
Banyak hal yang menyebabkan ibu hamil merasa stres, mulai dari perasaan tidak nyaman hingga takut melahirkan.
Tentu saja peran ibu sangat penting dalam menjaga kesehatan bayi yang dikandung dan dirinya sendiri.
Baca Juga: 8 Posisi Hubungan Intim Ini Dipercaya Bisa Membantu agar Cepat Hamil, Yuk Coba
Namun, peran ayah juga tak kalah penting untuk kesehatan fisik dan psikologis ibu dan anak.
Founder Aliansi Laki-Laki Baru, Nur Hasyim mengatakan penting bagi seorang suami untuk merasakan apa yang dirasakan istrinya.
"Karena empati atau kepekaan menjadi sangat penting untuk kehidupan seorang ibu saat menjalankan kehamilannya, proses persalinannya, hingga proses pengasuhan anak," ujar Nur Hasyim dalam webinar Ruang Dengar & Cerita bertajuk Peran Ayah dalam Kehamilan dan Kelahiran Alami.
Acara ini diselenggarakan oleh Komunitas Rahim dan Janin pada Sabtu (26/12) pagi.
Menurut Nur Hasyim, ada beberapa kewajiban etis yang perlu dilakukan suami untuk mendukung istrinya saat menjalani proses kehamilan hingga melahirkan dan pengasuhan anak.
Baca Juga: Ibu Hamil Harus Coba, Ini 5 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Perkembangan Otak Sang Calon Anak
1. Berempati terhadap ketidaknyamanan istri
Dalam hidupnya, perempuan merasakan berbagai ketidaknyamanan, seperti haid setiap bulan, mual atau stres saat hamil, komplikasi saat hamil, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Nur Hasyim menyarankan agar para suami bisa berempati dengan berbagai ketidaknyamanan sang istri tersebut.
Baca Juga: 7 Ide Kado yang Cocok Diberikan di Hari Ibu, Istimewa dan Berkesan!
2. Bicarakan hubungan seksual dengan jelas
Nur Hasyim mengatakan, penting bagi suami dan istri untuk membicarakan hubungan seksual yang hendak dilakukan bertujuan untuk memiliki anak atau tidak.
Jika hal itu sudah diputuskan, suami dan istri akan mengambil tanggung jawab soal siapa yang akan memakai alat kontrasepsi dan siapa yang tidak.
Baca Juga: Tips untuk Orangtua dalam Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak dan Remaja
3. Mengambil tanggung jawab yang tak bisa dilakukan istri saat hamil dan bersalin
Saat tengah mengandung, perempuan mengalami banyak hal.
Oleh karena itu, suami bisa berperan sebagai pencari nafkah.
"Dalam pandangan Islam, ada kewajiban nafkah untuk suami. Kewajiban nafkah itu ada karena ada kewajiban reproduksi oleh perempuan."
"Karena perempuan menjalankan fungsi reproduksi. Jadi nafkah bukan dikaitkan dengan status dan kedudukan , tetapi dikaitkakn dengan persoalan fungsi reproduksi perempuan," jelas Nur Hasyim.
Baca Juga: Benarkah Konsumsi Pil KB Bisa Turunkan Gairah Seksual? Ini Penjelasannya
4. Hadir dalam proses-proses kehamilan istri hingga pengasuhan anak
Bukan hanya istri, suami juga harus turut serta dalam tumbuh kembang buah hati.
Pertama-tama, suami harus selalu hadir dalam proses kehamilan istri, misalnya mengetahui risiko-risiko kehamilan dan sebagainya.
Kemudian, suami juga perlu mengetahui perencanaan persalinan, seperti kapan dan di mana persalinan akan berlangsung.
Baca Juga: Wulan Guritno Terbuka Bicarakan Kesehatan Seksual dengan Sang Anak
Terakhir, suami juga harus mengawasi atau memastikan tumbuh kembang sang anak sejak ia dilahirkan ke dunia.
"Memastikan imunisasinya lengkap, pastikan tahapan-tahapan perkembangannya semuanya lengkap," tutur Nur Hasyim.
Nur Hasyim juga mengingatkan bahwa suami tak bisa membebankan semua urusan pengasuhan anak kepada istri.
"Persoalan anak itu tanggung jawab berdua. Tidak bisa membebankan tanggung jawab pengasuhan kepada istri dengan berdalih saya sudah bekerja," pungkasnya.
Baca Juga: Agar Tak Salah Langkah, Ini 4 Tips Menjaga Anak di Tengah Perceraian Orang Tua
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)